Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Sebelum Racuni Satu Keluarganya, Wowon Cs Memaksa saat Sewa Rumah Kontrakan di Bekasi

Penulis: Yusuf Bachtiar
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jeding bin Kubil pemilik rumah kontrakan TKP satu keluarga tewas diracun kopi pestisida, di Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, saat ditemui TribunJakarta.com, Jumat (20/1/2023).

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANTARGEBANG - Pelaku pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki dkk, sempat memaksa si pemilik saat ingin sewa rumah kontrakan di Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Tak dinyana, sepekan setelah keluarga Wowon Erawan menempati rumah kontrakan tersebut, kejadian pembunuhan dengan kopi beracun pestisida akhirnya terjadi.

Jeding Bin Kubil (55), pemilik rumah kontrakan mengatakan, orang yang datang menyewa rumahnya adalah laki-laki tua dengan rambut beruban. 

Ciri-ciri tersebut identik dengan salah satu pelaku pembunuhan berantai yang telah ditangkap polisi, yakni Solihin alias Duloh.

Jeding mengungkapkan, pria tua yang diduga Duloh sampai tiga kali mendatanginya sebelum akhirnya dirinya bersedia menyewakan rumah miliknya.

"Tiga kali ke sini, udah tua yang ke sini rambutnya putih pakai baju koko jalan kami sendirian," kata Jeding saat ditemui TribunJakarta.com di kediamannya, Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Ada 9 Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Ternyata Satu Orang Berhasil Lolos: Saya Hampir Dibunuh

Jarak rumah jeding dengan rumah kontrakannya sekitar 900 meter, aset itu sudah hampir setahun lebih terbengkalai. 

"Dulu rumah emak (mertua), pas meninggal kosong dibiarin gitu aja," ungkap Jeding. 

Pada saat Duloh datang pertama kali, Jeding mengaku sama sekali tidak mengenalnya. 

"Dia datang katanya tahu dari nanya-nanya aja, saya enggak tahu dia maksa mau ngontrak padahal saya enggak kontrakin," ujarnya. 

Baca juga: Identitas Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs yang Dibuang ke Laut Terungkap, Ternyata TKW

Alasan Jeding awalnya menolak lantaran kondisi rumah yang tidak laik.

Sebab, rumah miliknya itu sudah lama tak ditempati dan beberapa bagian sudah rusak. 

"Maksa, saya bilang rusak enggak ada listrik, sama sumur, gentengnya juga (rusak)," ujarnya. 

Setelah ketiga kali didatangi, Jeding akhirnya luluh. Duloh memberikan Rp500 ribu sebagai uang sewa sebulan. 

Halaman
123

Berita Terkini