Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mempertanyakan partainya kerap mendorong tokoh dari luar ibu kota untukncalon gubernur DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Gilbert saat dimintai tanggapannya terkait pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang siap maju jadi Gubernur jika mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Gilbert menyebut keputusan siapa yang akan diusung sebagai Cagub di Pilkada DKI Jakarta merupakan keputusan dari DPP PDI Perjuangan.
Ia pun tak mau terlalu banyak mencampuri urusan nama yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta.
Baca juga: Megawati dan Jokowi Bisa jadi Pemulus Gibran Maju Pilgub DKI
Politisi Kebon Sirih itu hanya mempertanyakan mengapa di DKI calonnya harus dari orang luar Jakarta, kendati memang tak ada aturan yang melarang hal tersebut.
"Kenapa daerah lain calonnya dari anggota legislatif?
Dan kenapa di DKI tidak bisa?
Tapi, itu kewenangan DPP," kata Gilbret saat dihubungi, Sabtu (21/1/2023).
Diketahui, PDIP sejak tahun 2012 selalu mengusung kader dari luar Jakarta pada setiap Pilkada DKI Jakarta.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, PDIP mengusung calon Joko Widodo sekaligus ayahanda Gibran Rakabuming Raka dari Solo, Jawa Tengah sebagai calon gubernur, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok asal Bangka Belitung sebagai calon wakil gubernurnya.
Baca juga: Soal Nama Bakal Cagub DKI Jakarta, PDIP Tak Mau Import Seperti Jokowi-Ahok
Kemudian pada tahun 2017, PDIP mengusung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang berasal dari Blitar, Jawa Timur sebagai pasangan cagub dan cawagubnya.
Hanya pada Pilkada DKI Jakarta 2007, PDIP mengusung Fauzi Bowo yang memang sebelumnya seorang birokrat di Jakarta.
Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, selain Gibran, ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PAN-RB Azwar Annas dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi yang juga masuk radar partai untuk dinominasikan sebagai bakal cagub untuk DKI Jakarta di 2024 mendatang.
Keempatnya merupakan kader PDI Perjuangan yang pernah menjadi kepala daerah.