Menilik lagi ke belakang, Angela sebenarnya sedang dicari keluarga karena menghilang sejak Juni 2019.
Kerabat Angela, Djodit mengatakan Angela dinyatakan bertugas ke Bandung tapi tak kembali pada 24 Juni 2019.
Seminggu kemudian Djodit dan kerabat yang lain mencoba mendatangi apartemen milik Angela.
Namun dikatakan Djodit, apartemen itu sudah ditempati oleh Ecky.
Djodit kemudian meminta untuk bertemu dengan Ecky guna mencari tahu keberadaan Angela.
"Akhirnya kita coba mencari tahu kontak Ecky dan mengajak bertemu, akhirnya pada 15 Juli 2019 Ecky menemui kami," kata Djodit.
Pertemuan itu dilakukan di Stasiun Gambir karena Ecky hendak pulang ke rumahnya di Bandung.
Namun Djodit tak mendapatkan titik terang, Ecky tak tahu keberadaan Angela.
Bahkan Ecky pun mengaku tengah mencari Angela untuk transaksi jual beli apartemen.
"Kamu tahu dimana (Angela) apa tidak, dia menjawab saya juga sedang mencari terkait transaksi apartemen. Bagaimana transaksinya? Katanya apartemennya sudah dibeli dan dibayar secara tunai nilainya antara Rp 800 juta - Rp 1 miliar secara tunai," jelas Djodit.
Djodit sebenarnya sudah merasa heran ketika Ecky menjelaskan soal transaksi aparteman miliaran rupiah dengan dibayar kes.
Baca juga: Bukan Hanya Ecky Listiantho, Tersangka di Kasus Mutilasi Angela Ternyata Bakal Bertambah
Namun karena pembawaan Ecky yang santai, Djodit tak sampai berpikir yang macam-macam.
"Kita sudah bertanya-tanya, hari gini ada yang bayar tunai sebesar itu, aneh. Tapi Ecky itu pada waktu ketemu kami menjawab dengan sangat tenang, kalem. Cuman ada dua kemungkinan, satu memang dia tak tahu apapun (Angela) dimana, yang kedua dia profesional," kata Djodit.
Tersangka bakal bertambah
Seperti diketahui, polisi telah menetapkan status tersangka Ecky yang diduga sebagai pembunuh dan pemutilasi Angela.