Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Polisi mengungkap motif pembacokan yang menewaskan sekuriti berinisial S di perumahan kawasan Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pelaku berinisial R cemburu buta karena curiga istrinya memiliki hubungan dengan korban.
Adapun peristiwa pembacokan itu terjadi pada 18 Desember 2022 sekitar pukul 22.00 WIB.
"Kecurigaan itu tidak mendasar, hanya karena ada satu peristiwa, dimana korban ini pada saat bekerja dalam satu lingkungan perumahan itu berkomunikasi dengan beberapa orang," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi saat merilis kasus ini, Rabu (1/2/2023).
Henrikus menjelaskan, kecemburuan pelaku yang curiga istrinya menjalin hubungan dengan korban tidak dapat dibuktikan.
Baca juga: Cekcok Mulut, Sekuriti Tewas Dibacok Teman Sendiri di Perumahan Cilandak
"Kecurigaan berdasarkan oleh si pelaku sebagai latar belakang ini, tidak bisa dibuktikan. Ketika kami menyampaikan kepada beberapa orang, itu hal yang tidak pernah terjadi di tempat kerja mereka," ujar dia.
Penyidik juga telah mengonfirmasi persoalan itu kepada istri pelaku. Hasilnya, istri pelaku menyatakan tidak memiliki hubungan dengan korban.
"(Pengakuan istri pelaku) tidak benar sama sekali, tetap hanya kecurigaan semata dari pelaku saja. Pelaku dalam keterangannya bahwa terpancing emosi karena tidak mendapatkan informasi yang utuh suatu kecurigaannya itu," ucap Henrikus.
Baca juga: Rumah Dosen Terbakar di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan: Diduga Korsleting Listrik
Henrikus menjelaskan, pelaku dan korban sempat memiliki permasalahan yang belum terselesaikan.
Pelaku kemudian mendatangi tempat bekerja korban di pos sekuriti.
"Kemudian sempat terjadi cekcok mulut atas suatu permasalahan yang sampe detik tersebut belum diselesaikan," ujar Henrikus.
Seusai terlibat cekcok mulut, korban sempat meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) untuk membeli makan.
Sementara itu, pelaku mengambil golok yang ada di lokasi dan menyembunyikannya di balik baju.
Saat korban kembali ke pos sekuriti, ia masih melihat pelaku berada di lokasi. Namun, ketika itu pelaku tak lagi berbicara kepada korban.