TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mario Dandy Satriyo (20), menyiasati bagaimana agar Cristalino David Ozora (17) yang sedang main di rumah temannya mau keluar.
Ia memakai cara licik agar David akhirnya masuk perangkap jahatnya.
Diketahui, Mario Dandy menganiaya dengan sadis anak petinggi GP Ansor, David.
Penganiayaan itu terjadi di Kompleks Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023) malam.
Akibat penganiayaan brutal tersebut, David terkulai tak berdaya hingga koma beberapa hari.
Baca juga: David Mulai Sadar tetapi Belum Kenali Ayahnya, AGH Kekasih Mario Doakan Korban Cepat Sembuh
Mario Dandy pun ditetapkan sebagai tersangka atas perbuatan sadisnya.
Di malam kejadian itu, Mario Dandy yang kala itu datang ke rumah teman David bersama Shane Lukas dan AG, memakai cara licik agar si David mau keluar.
David ternyata memutuskan keluar dan menemui Mario dari rumah temannya itu bukan karena takut diancam.
Namun, karena terperangkap bujukan Mario Dandy.
Mario Dandy menggunakan voice note lewat HP AG untuk membujuk David keluar.
"Di voice note menggunakan HP AG itu Mario keluarkan 3 statement. Pertama "Tolong hargain waktu kita dong", yang kedua "Ini Indonesia negara hukum gue enggak bakal ngapa-ngapin kok." Yang ketiga percakapan terakhir yg membuat David akhirnya turun karena Mario bilang,"Turun aja 10 menit, gue gak bakal ngapa-ngapain kok," kata kuasa hukum AG, Sony Hutahaen pada Selasa (8/3/2023).
Mendengar voice note tersebut, David lalu menjawab "Oke, 10 menit aja ya," balasnya.
David pun keluar dan masuk ke dalam jebakan Mario Dandy yang kemudian menganiayanya dengan sadis.
Disepak ala Free Kick
Pihak kepolisian merasa prihatin dengan ulah Mario Dandy Satriyo, anak eks pejabat tinggi pajak, yang menyepak kepala David Ozora hingga koma.