Tepatnya, setelah tujuh belas tahun kemudian barulah Masjid Istiqlal diresmikan.
Masjid Istiqlal Jakarta, diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto tanggal 22 Februari 1978.
2. Biaya pembangunan mencapai Rp 7 Miliar
Dibangun dengan arsitektur yang megah, Masjid Istiqlal Jakarta rupanya menghabiskan biaya yang tidak sedikit pada masa pembangunannya.
Dibangun mulai tahun 1961 dan diresmikan pada 1978, pembangunan masjid ini menelan biaya yang diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp 7 miliar dan 12 juta US$.
3. Sengaja didirikan depan gereja sebagai simbol keharmonisan beragama
Lokasi Masjid Istiqlal Jakarta, sengaja dibuat berhadapan dengan Gereja Katedral.
Awalnya, penentuan lokasi masjid ini sempat menimbulkan perdebatan antara Presiden Soekarno dan wakilnya yakni Bung Hatta.
Bung Karno awalnya mengusulkan masjid dibangun di atas lahan bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina, yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch pada tahun 1834.
Lokasi tepatnya, terletak di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan Veteran.
Sementara Bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid berada di tengah-tengah umatnya.
Bung Hatta mengusulkan, masjid Istiqlaal dibangun di Jalan Thamrin yang pada saat itu banyak dikelilingi kampung-kampung.
Baca juga: Deretan Masjid Ini Cocok Jadi Lokasi Wisata Religi Saat Ramadan, Bangunannya Unik dan Bersejarah
Selain itu, ia juga menganggap bahwa pembongkaran benteng Belanda seperti yang diusulkan Bung Karno akan memakan dana yang tidak sedikit.
Namun pada akhirnya, Presiden Soekarno memutuskan membangun Masjid Istiqlal di lokasi saat ini.
Tepatnya dulu lokasi tersebut adalah lahan bekas benteng Belanda.