Bima mengaku diminta untuk berhenti mengkritik.
"Bokap gue bilang 'Gue bentar lagi kan pensiun, tiga bulan lagi gue pensiun, lo tenangin dulu jangan marah', gue gak marah-marah emang gaya ngomong gue begini,"
"Bokap gue dibilang sama bupati gak bisa mendidik, salah mendidik anak, blablabla. Intinya gue itu gak boleh kritik lagi," kata Bima.
Setelah kontennya viral, Bima merasa kini yang mengalami ancaman adalah keluarganya yang berada di Indonesia.
Sementara dirinya merasa aman berada di Australia.
"Gue merasa aman dan bebas di sini untuk berekspresi ya," ucap Bima.
Bima sampai menangis karena kontennya malah berbuntut panjang sampai orangtuanya kena imbas.
Bima mencemaskan kondisi orangtuanya di rumah.
"Sebenernya gue di sini baik-baik saja, gue takut orangtua loh apalagi bokap gue, gue liat bokap gue kayak nangis gitu,"
"Bokap gue diancam loh, masa kayak gini banget sih. Gue cuman mau ngekritik doang loh. Cuman mau ngasih kritikan," ucap Bima sambil terisak.
Apa yang disampaikan Bima disebut hoaks
Bima diadukan ke Polda Lampung terkait pelanggaran Undang-undang ITE oleh warga bernama Ginda Ansori.
Menurut pengadu, apa yang disampaikan Bima merupakan hoaks.
"Jadi atas laporan itu karena saya rasa analisis yang bersangkutan itu jungkir balik dengan mengatakan Lampung tidak maju-maju,"
"Terlebih dia menyebutkan kata Dajjal, saya rasa yang disampaikan dia itu hoaks,"
Baca juga: Tak Cuma Dilaporkan ke Polisi, Bima TikTokers yang Kritik Lampung Ngaku Keluarganya Diintervensi