"Malah pernah ada juga yang ngasih uang 100 Dolar Amerika. Orang bule juga pernah ada yang ngasih. Nukerinnya itu ke money changer, engga buat macem-macem kan buat makan," tambahnya.
Selain pengalaman yang menyenangkan, ternyata Joni mempunyai kisah pilu saat menjadi badut.
Pada suatu kesempatan, pernah ada seorang pengunjung yang melintas memberikan uang secara tak sopan.
Uang tersebut diberikan dengan cara dilempar ke badannya.
Joni merasa tak dihargai. Pekerjaan yang dijalani dianggap sebelah mata oleh masyarakat tersebut.
"Pernah ada kasus ada orang yang ngasih cuma Rp1 ribu, ngasihnya itu sampai dilemparin. Dalam hati saya bilang hina banget saya. Saya lihat sebagai orang kaya ngeremehin orang begitu amat. Saya bilang dalem hati gitu," ujarnya.
"Saya kemudian balikin itu duit. Kalau orang niat baik dan memberi harusnya ngasihnya baik-baik jangan dilempar begitu," kata Joni.
Lebih lanjut, Joni mengaku menikmati pekerjaannya sebagai badut karena mampu menghibur masyarakat yang melintas di Mal Taman Anggrek.
"Kita disini itu panas kepanasan hujan kehujanan insyaallah berkah. Kalau kita berbuat baik pasti ada jalannya terus," pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News