Istri Rizky pun menjadi sasaran amukan, Nila Islamia hampir kehilangan nyawanya lantaran menderita luka serius.
Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, mengatakan, motif pelaku nekat menganiaya keluarganya adalah karena pertikaian rumah tangga yang telah berlangsung lama.
Pertikaian ini memuncak ketika sang istri meminta bercerai beberapa jam sebelum kejadian berdarah itu terjadi.
"Menjelang subuh itu si pelaku salat subuh dulu ke masjid, nah istrinya minta cerai, tiba-tiba pulang dari masjid ternyata si istri ini sudah rapih-rapih atau beres-beres, dan korban (putri kandungnya) sudah berpakaian seragam sekolah," kata Imran saat memimpin ungkap kasusnya, Rabu (2/11/2022).
"Disitu pelaku tak terima, terjadi cekcok mulut, hinga pelaku mengambil golok yang ada di kolong meja dan membacok istri serta anaknya," jelasnya lagi.
Imran mengatakan, saat itu istrinya sudah tak tahan dengan ulah pelaku yang kerap pulang pagi tanpa alasan jelas, dan hendak pergi ke rumah pamannya.
"Dia (istri) mau mengantar anaknya yang korban meninggal ke sekolah, kemudian mau ke rumah pamannya. Keluar dari rumah karena sudah ada cekcok mulut dan minta cerai," tuturnya.
Kala itu di media sosial sempat beredar foto KCP terkapar bersimbah darah.
Seragam putih bersih itu berubah merah karena darah yang keluar dari luka korban.
Padahal saat itu, KCP hanya akan diantar ke sekolah oleh ibunya.
Tetapi, bocah malang itu malah jadi sasaran emosi ayahnya sampai akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Tampang Ayah yang Bunuh Putrinya di Kediri, Ternyata Sempat Perkosa Korban saat Setengah Sadar
Rizky nangis sesegukan
Rizky memang sempat menyesali perbuatannya, apalagi ketika melihat seragam anaknya penuh darah.
Rizky yang dihadirkan pada saat ungkap kasusnya menitikan air mata hingga sesenggukan saat dinasehati oleh Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar.
"Itu ada barang bukti seragam anakmu, kamu lihat hasil perbuatan mu itu," kata Imran kepada pelaku RNA yang menangis sesenggukan, Rabu (2/11/2022).
Menanggapi ucapan Kapolres Metro Depok, pelaku hanya bisa menunduk, menangis, sambil beberapa kali mengucapkan maaf.
"Jangan minta maaf ke kami. Kamu bayangkan ini seragam ini, bertaubat kamu," ucap Kapolres melihat reaksi pelaku.
"Itu anak kandungmu yang kamu habisi, apa salah dia," timpal Imran lagi.
Pelaku pun hanya terus terdiam dan menangis sesenggukan tanpa berkata apa-apa.