Kasus Serial Killer Bekasi dan Cianjur

Korban Wowon Cs Alami Mulut Berbusa, Drop hingga Pupil Mengecil usai Minum Kopi Racun Tikus

Penulis: Annas Furqon Hakim
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sidang kasus serial killer Bekasi Cianjur di Pengadilan Negeri Bekasi, Wowon cs hadir dalam persidangan, Selasa (25/7/2023).

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Dokter jaga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantargebang Nanang Agung Permadi dihadirkan dalam persidangan kasus serial killer Wowon Cs, dia bersaksi di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi, Selasa (25/7/2023). 

Dalam kesaksiannya, Nanang bercerita seputar penanganan medis yang dia lakukan saat kedatangan lima orang pasien diduga keracunan. 

Saat itu, kata Nanang, terdapat tiga orang pasien yang dia tangani langsung di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Bantargebang. 

Dia adalah Ai Maemunah, M. Dede Solehuddin dan Ridwan Abdul Muiz (21), sedangkan anak di bawah umur berinisial NR langsung ditangi dokter anak. 

Satu korban bernama Muhammad Riswandi (20), turut dibawa ke RSUD Bantargebang dengan kondisi telah meninggal dunia. 

"Kalau yang meninggal langsung dibawa ke ruang pemulasaraan, kalau yang anak kecil langsung mendapatkan penanganan di dokter anak," kata Nanang. 

Baca juga: Mengangguk hingga Tertunduk, Gelagat Wowon Cs saat Jalani Sidang di Pengadilan Negeri Bekasi

Kondisi tiga orang pasien yang dia tangani seragam, mulut berbusa dibarengi dengan kesadaran menurun. 

"Mulut berbusa, nafas cepat dan nadinya mulai cepat, semuanya masih hidup cuman kondisinya benar-benar menurun," terang Nanang. 

Tidak hanya itu, ketiga pasien yang dia tangani juga mengalami gejala pulil mengecil. 

"Pupilnya mengecil, ketiga-tiganya yang jelas penurunan kesadaran," tuturnya di hadapan Majelis Hakim. 

Baca juga: Penipuan Modus Kerja Paruh Waktu Sindikat Internasional, Ada Bekas Customer Servis Judi Online

Pihaknya pada saat itu belum menyimpulkan diagnosa, hanya menduga ketiga pasien mengalami gejala keracunan. 

Sebagai dokter, Nanang lantas melakukan upaya pertolongan medis selayaknya orang yang menderita keracunan di antaranya pembilasan lambung. 

"Curiganya keracunan, kita enggak bisa langsung diagnosis, setelah tindakan bilas lambung itu yang membaik hanya Pak Dede," ucap Nanang. 

Sementara, Ai Maemunah dan putranya Ridwan, kondisinya belum juga membaik hingga dinyatakan meninggal dunia. 

Kasus serial killer Bekasi Cianjur terkuak saat ditemukannya satu keluarga di Kontrakan Ciketing Udik RT 02 RW 03, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi diduga keracunan pada Kamis (12/1/2023).  

Tersangka Wowon Erawan Cs menjalani rekonstruksi kasus serial killer di rumah tempat kejadian perkara (TKP), Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (2/3/2023).  (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Korban meninggal dunia bernama Ai Maemunah serta dua orang putranya Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20).  

Anaknya yang paling kecil berinisial NR selamat, serta satu orang yang merupakan adik ipar korban bernama M. Dede Solehuddin. 

Polisi selanjutnya melakukan penyelidikan, Wowon Erawan alias Aki yang merupakan suami Ai Maemunah ditetapkan sebagai tersangka. 

Selain itu, M. Dede Solehuddin rupanya terlibat dalam kasus pembunuhan bersama seorang pria bernama Solihin alias Duloh. 

Baca juga: GEGER Hutan Kota di Jakarta Timur jadi Sarang LGBT, Heru Budi Langsung Titah Satpol PP Bergerak

Tiga serangkai ini memiliki jejak kriminal lain, melalui penyelidikan panjang polisi mengungkap sejumlah kasus serupa di Cianjur. 

Mereka terbukti melakukan serangkaian pembunuhan, korban dibunuh dengan cara kopi campur racun tikus. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini