Jalan menuju kediaman Wiwik tersebut ditutup Masriah menggunakan batu yang disemen dan sepeda motor.
Lalu pada Oktober, Masriah mulai membuang sampah ke arah rumah Wiwik.
"Kalau membuang sampah limbah dapur itu hampir setiap pagi antara pukul 05.00 WIB hingga 05.30 WIB," ujar Wiwik.
"Namun karena yang dibuang itu limbah dapur, jadi menimbulkan bau tidak sedap saat melewati jalan tersebut," jelas Wiwik.
Namun Wiwik mengaku tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
Pasalnya jalanan tempat Masriah membuang sampah merupakan jalan yang dilalui banyak orang, bukan hanya keluarganya.
"Keberadaan sampah yang diduga dibuang oleh Masriah itu tidak saya pikirkan. Terserah itu haknya dia mau buang sampah dimana saja. Yang penting tidak membuang sampah diarahkan ke rumah saya," kata Wiwik.
Wiwik kemudian menegaskan ogah melaporkan Masriah ke polisi.
"Sudah capek, nanti ramai lagi," ucap Wiwik.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News