Viral di media sosial

Punya Keluarga, Nenek Pedagang Klepon di UB Tak Mau Menyusahkan Anak, Ada Kisah Kelam di Baliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Sri pedagang klepon yang sudah berjualan 60 tahun lamanya di sekitar Universitas Brawijaya. Meski sudah tertatih-tatih di usia senjanya, Mbah Sri tetap semangat berjuang demi mencari nafkah.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Usia tua tak bikin Mbah Sri lesu mencari nafkah.

Di usianya yang sudah sepuh hampir 90 tahun, Mbah Sri lebih memilih berjualan klepon keliling daripada menyusahkan anak kesayangannya.

Setiap hari Mbah Sri rela berkeliling membawa bakul berisi klepon dan candil, berharap banyak orang datang membeli dagangannya.

Fisiknya yang sudah renta, bahkan membuat dirinya harus berjalan sampai tertatih-tatih dan membungkuk.

Usut punya usut, Mbah Sri sudah berjualan klepon sejak 60 tahun yang lalu.

Dulu dia sempat memiliki lapak di Pasar Besar Malang.

Namun karena terjadi musibah kebakaran, lapaknya pun habis terbakar.

Sejak saat itu, Mbah Sri berdagang dengan cara berkeliling sambil membawa bakul.

Dalam sebuah unggahan Tiktok seseorang bernama Ida Wijaya, bercerita tentang kisah Mbah Sri yang penuh semangat dan keceriaan di usia senjanya.

Dalam akun Tiktok @ida_wijaya, dijelaskan bahwa Mbah Sri kini biasa menawarkan dagangannya di sekitaran Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Tak berharap banyak, ada mahasiswa yang membeli dagangannya saja rasanya sudah sangat membahagiakan bagi Mbah Sri.

"Pernah Mbah Sri tanya gini 'orang-orang beli itu, mungkin karena merasa kasihan aja ya Nak? gak tahu klepon Mbah ini enak apa engga, semoga yang beli suka ya Nak. Soalnya Mbah udah jualan ini 60 tahun, semoga mereka beli lagi besok'," tulis Ida Wijaya dalam keterangan salah satu unggahannya.

Ida bercerita, Mbah Sri sebenarnya punya keluarga.

Akan tetapi ia tak mau menyusahkan anaknya.

Singkat cerita, dulu Mbah Sri ditinggal oleh suaminya saat lagi sayang-sayangnya.

Halaman
123

Berita Terkini