TRIBUNJAKARTA.COM, SURAKARTA - Dokter yang terkenal akan kedermawanannya, Lo Siauw Ging, berpulang dalam usia 89 tahun pada Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 12.15 WIB.
Almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu sejak Jumat (5/1/2024) lalu.
”Karena memang usia sudah sepuh. Beliau sempat dirawat sejak 5 Januari 2024. Sejak dirawat kondisinya selalu naik turun,” tulis Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Surakarta, Divans Fernandes, melalui pesan singkatnya, Selasa sore dalam pesan singkatnya seperti dikutip Kompas.id.
Jenazah Lo rencananya akan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting, Jalan Kolonel Sutarto, Kecamatan Jebres, Solo.
Lo Siauw Ging dikenal sebagai dokter tanpa tarif yang berjiwa sosial tinggi.
Lo praktik di Rumah Sakit Kasih Ibu. Dia juga membuka praktik dokter umum di rumahnya di Jalan Jagalan No. 27 Solo.
Ketika masih muda dulu, pasiennya bisa mencapai 100 orang sehari.
Seiring dengan usianya yang kian sepuh, dr Lo masih mampu melayani 20-30 pasien per hari.
Ia menggratiskan biaya pemeriksaan kesehatan kepada pasiennya yang tak mampu.
Lo tidak pernah memasang tarif kepada para pasiennya. Ia ikhlas dibayar sukarela.
Bahkan, ia turut membayari obat yang diperlukan pasiennya.
Lo akan menuliskan resep dengan memo khusus. Pasien itu tinggal mengambil obat di apotek Budi Asih.
Pihak apotek lalu memberikan obat sesuai dengan resep yang ditulis oleh Lo.
Setiap bulan pengelola apotek akan mengirimkan tagihan-tagihan biaya obat-obat para pasien tidak mampu itu kepada Lo.
Tagihan yang harus dibayar dr Lo bervariasi dari ratusan ribu hingga Rp 10 juta per bulan.
Selain dari uang pribadinya, dana untuk biaya obat berasal dari para donatur.
“Prinsipnya, bagi saya orang yang tidak mampu juga berhak untuk berobat,” ujarnya seperti dikutip Kompas.id terbitan (19/03/2019) silam.
Pasien yang dilayaninya kebanyakan berasal dari panti jompo atau panti asuhan yatim piatu.
Terinspirasi dari Dokter Oen
Lo Siaw Ging mengaku, sikap kedermawanannya terinspirasi oleh mentornya Dr Oen Boen Ing yang akhirnya mendirikan rumah sakit bernama Rumah Sakit Dr Oen, Solo.
Menurutnya, Dr Oen telah menularkan sikap dermawan dan jiwa sosial yang membuat Lo Siaw Ging percaya bahwa kesehatan adalah milik semua orang, termasuk orang miskin.
Selain dr Oen, Lo Siaw Ging juga mendapat nasehat sang ayah ketika ia menyatakan keinginannya menjadi dokter.
Jika ingin jadi dokter maka tidak usah memikirkan dagang. Nasihat itu menguatkan hatinya membantu pasien miskin tanpa menarik biaya.
“Kebetulan saya dokter. Tapi sebetulnya setiap manusia itu bisa berbuat baik untuk sesama manusia, saya kira sama saja semuanya. Cuma skalanya lain, ada yang kecil ada yang besar. Kalau saya sebagai dokter kebetulan lebih mudah karena pada umumnya soal kesehatan itu banyak dibutuhkan orang,” ujarnya.
(Kompas/Kompas.com).
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News