"Karena sudah lama enggak pulang kampung, tahun lalu enggak mudik soalnya. Pas berangkat awalnya istri naik mobil, cuman pas pulang naik motor bareng-bareng," ujar Riki.
Menurut pemudik sepeda motor yang pulang melalui Jalan Raya Kalimalang, hingga H+3 Idulfitri sore ini perjalanan dari arah Jawa menuju Jakarta relatif lancar atau padat merayap.
Pemudik motor, Riza (32) mengatakan dalam perjalanan dari kampung halamannya di Majalengka, Jawa Barat menuju Jakarta dia hanya sempat terjebak macet di Karawang.
"Lalu lintas ramai lancar. cuman di wilayah Karawang, Cikarang, Bekasi sempat kena macet, selebihnya lancar. Saya tadi sama istri, anak berangkat dari kampung jam 09.00 WIB," tutur Riza.
Di Jalan Raya Kalimalang, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur dia menyempatkan diri beristirahat sejenak agar tetap dapat berkendara dalam kondisi fit hingga tiba Tangerang, rumahnya.
Meski waktu cuti bersama Idulfitri 1445 Hijriah masih tersisa satu hari tapi Riza memilih pulang hari ini karena pada Senin (15/4/2024) dia sudah kembali menjalani rutinitas kerja.
"Macet di jalan tadi karena kan sudah mulai arus balik mudik Idulfitri. Tadi saya di jalan juga sempat berhenti istirahat karena bawa anak. Ini dari kampung pulang bawa oleh-oleh," lanjut Riza.
Diimbau Tak Bawa Keluarga
Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, sebelumnya meminta warga ibu kota yang mudik ke kampung halaman untuk tidak membawa sanak keluarga saat kembali usai libur Lebaran.
Imbauan ini disampaikan Joko Agus saat melepas belasan ribu pemudik yang ikut program Mudik Gratis Lebaran 2024 yang diadakan Pemprov DKI Jakarta.
“Pada kesempatan ini, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta yang mudik, saat kembali nanti agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadu nasib di Jakarta tanpa memiliki kemampuan kerja dan persiapan yang memadai,” ucapnya, Kamis (4/4/2024).
Ia pun meminta kepada masyarakat untuk mempertimbangkan risiko merantau di Jakarta bila tak memiliki skil atau kemampuan yang memadai untuk bersaing mencari kerja.
“Pertimbangjan risiko yang akan mereka hadapi, seperti kesulitan memenuhi persyaratan administrasi kependudukan, akses terhadap pekerjaan, serta menemukan tempat tinggal yang layak dan tetap,” ujarnya.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News