Jalur tidak bisa dilewati secara permanen semenjak banjir tak pernah surut lagi di awal 2024 hingga akhirnya memutus akses pengendara.
"Sudah pernah ke sisi jalan yang di Pasir Putih belum? Coba saja ke sana, lumayan jauh mutar jalannya kalau dari sini karena banjir ini," lanjut Naserih.
Naserih menduga banjir yang merendam dua rumah dan satu pabrik tahu susu tidak kunjung surut karena tidak ada penanganan pada tumpukan sampah.
"Intinya bukan yang lain-lain tapi enggak ada pengerjaan di ujung jalan sana terkait sampah itu. Seandainya sampah ada pengerjaan, ya dalam artian diperluas jalur airnya," kata Naserih.
Naserih mengungkapkan aliran air lebih lancar bila dilakukan pengangkutan dan perapihan sampah.
"Jadi istilahnya, jalur air ini lebar gede dan otomatis dari sini juga kencang keluarnya. Itu kan karena enggak kencang (aliran airnya)," ujar Naserih.
Oleh sebab itu, sampah yang terus turun dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kian menumpuk terutama di area dekat jembatan.
"Jadi sampah itu istilah sunda-nya turun 'ngagalosor', karena kalau sampah kan enggak punya pegangan ke bawahnya, kebanyakan plastik kan. Kalau tanah mungkin bisa memadat ke bawah, kalau sampah ya ikutin arus terus," jelas Naserih.
Selain itu, Naserih juga menyebutkan penyebab banjir lainnya, yakni karena penyempitan jalur dari renovasi jembatan.
"Banjir memang berawal dari renovasi jembatan (sekitar awal tahun), tapi juga karena di sana ada penyempitan jalan. Air yang dulu harusnya 4 meter, sekarang 1 meter," terang Naserih.
Longsoran sampah kemudian menghimpit ke sungai dan mengakibatkan air sungai melahap tanah warga.
"Itu tanah warga Pasir Putih banyak yang kena. Jadi segala pinggir-pinggir kali, sungai, sudah habis, sekarang sudah berapa meter ya (kedalaman air), sudah tinggi," lanjut Naserih.
Pantauan di lokasi mengutip Kompas.com, setidaknya ada dua rumah dan satu bangunan besar yang terendam air pada Senin (29/4/2024).
Dari titik pijakan yang tidak terkena banjir, kedalaman air diperkirakan di atas dengkul orang dewasa.
Kedalaman air bisa lebih tinggi saat mencapai titik tengah atau lokasi jembatan berada.