Eman bersekolah di SD Negeri Desa Puserjaya, SMP Negeri Telukjambe Timur dan SMA Negeri 1 Telukjambe Timur.
"Kalau kuliahnya di Bandung, jadi dari lahir kecil sampai sekolah SD, SMP, SMA di Karawang," kata Chatta.
Chatta mengungkapkan bahwa Eman merupakan sosok baik meskipun pendiam.
Eman, berbicara dan berinteraksi seperlunya saja dengan tetangganya. Eman sering terlihat membaca buku di teras depan rumahnya.
"Orangnya kukuh pendirian, baik, pendiam dan disebut kutu buku juga. Saya juga sering lihat dia lagi baca buku," jelasnya.
Dirinya sempat beberapakali berinterkasi dan diskusi dengan Eman tentang masalah sosial yang sifatnya umum.
Sejak sekolah memang eman bercita-cita ingin menjadi hakim.
Sehingga ketika kuliah di Universitas Pasunda Bandung mengambil jurusan S1 hukum.
"Saat interaksi juga kesan saya, orangnya kukuh, idealis, disebut introvert bisa. Maka sampai berhasil cita-citanya," katanya.
Chatta menambahkan, sejak awal Eman menjadi hakim dalam sidang praperadilan, para tetangganya selalu antusias menyaksikannya di televisi.
Bahkan saat sidang gugatan hari ini, para tetangga dan keluarganya melakukan nonton bareng.
Pasalnya, ada suatu kebanggaan karena warga asli kampung menjadi hakim yang masuk televisi nasional.
"Ada kebanggan bagi warga, karena berhasil dalam karirnya. Ditambah dinilai positif dan sesuai harapan memenangkan Pegi Setiawan," katanya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya