Djarot pun belum bertemu secara langsung dengan Anies Baswedan. Namun, ia menuturkan bahwa pihaknya selalu membangun komunikasi dengan pihak lain.
Sedangkan mengenai nama Anies Baswedan diusung PDIP di Pilgub Jakarta, Djarot menuturkan sosok yang didukung partainya merupakan kewenangan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Sabarlah sedikit, satu atau dua hari ini," ujarnya.
Ia memastikan Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan sosok yang akan dicalonkan di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Djarot mengingatkan bahwa Jakarta merupakan barometer politik. Apalagi, PDI Perjuangan awalnya tidak bisa mengusung calon di Pilkada Jakarta 2024.
Namun, putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 membuat PDIP kini dapat mengusung calon.
"Yang kita lawan bukan orang tetapi sistem otoritarian, kartel politik, oligarki politik, itu yang kita lawan, yang kita lawan bukan orang, yang kita lawan nafsu jahat dan serakah," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Djarot, PDI perjuangan akan mendengarkan aspirasi dan keigingan rakyat. Sehingga calon yang akan diusung PDIP bisa mendapatkan simpati dan menjadi pilihan rakyat.
"Dan DKI bisa kita menangkan," katanya.
Sementara itu, politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengungkapkan pihaknya mencari sosok yang bisa mempertanggungjawabkan anggaran Jakarta yang mencapai Rp 90 Triliun per tahun.
"Jadi bukan sekedar elektabilitas, kita lebih tertarik kalau elo mengelola uang ini dengan cara apa, berapa persen untuk pendidikan, kesehatan, membuka lapangan pekerjaan," katanya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya