Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - DPRD DKI Jakarta resmi membentuk lima Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelami berbagai persoalan laten Ibu Kota yang tak kunjung selesai.
Semisal parkir liar yang mencaplok trotoar, utilitas yang menjuntai semrawut, hingga pengelolaan aset daerah yang terbengkalai.
Fraksi Partai Demokrat menyatakan dukungan penuh atas pembentukan lima Pansus tersebut, yang dijadwalkan bekerja dalam beberapa bulan ke depan.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Ali Muhammad Johan, menyebut langkah ini sebagai bentuk keseriusan legislatif dalam mendorong perubahan yang nyata, bukan sekadar wacana musiman.
“Pansus bukan sekadar formalitas. Kami ingin melahirkan produk legislasi yang konkret, terutama dalam persoalan-persoalan klasik Jakarta yang selama ini tak pernah benar-benar diselesaikan,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/4/2025).
Bendahara DPD Partai Demokrat DKI Jakarta ini pun menyoroti Pansus Raperda Jaringan Utilitas lantaran penataan kabel dan utilitas bawah tanah selama ini dinilai hanya setengah hati.
Kabel menjuntai seenaknya, tiang-tiang berdiri tanpa koordinasi, dan sistem jaringan tak kunjung terintegrasi.
“Penataan utilitas bukan hanya menanam kabel ke bawah tanah. Ini soal membangun sistem yang saling terkoneksi dan tertata rapi,” ujarnya.
“Kita ingin wajah Jakarta sebagai kota global benar-benar tercermin dari hal paling mendasar: jaringan infrastrukturnya,” sambungnya
Ia berharap, keberadaan Pansus ini mampu mendorong sistem SJUT (Sarana Jaringan Utilitas Terpadu) yang tak hanya rapi, tapi juga mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Masalah lain yang tak kalah pelik dibidik oleh Pansus Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Banyak aset milik Pemprov DKI Jakarta terbengkalai, tak terurus, bahkan menjadi beban anggaran karena tak produktif.
“Sudah saatnya pengelolaan aset dilakukan secara transparan dan berbasis teknologi. Penerapan IoT (Internet of Things) bisa menjadi solusi untuk memantau kondisi aset secara real-time,” kata Ali
”Ini penting agar kita bisa tahu kapan kendaraan perlu diservis atau gedung perlu diperbaiki sebelum rusak parah,” sambungnya.