TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku pasrah dianggap bekerja tanpa konsep.
Ia lalu mengungkit istilah tukang dagang. Bahkan, Politikus Gerindra itu pun tidak mementingkan penilaian orang yang membenci dirinya.
"Ketika orang bertanya pada saya misalnya kenapa Kang Dedi tanpa konsep, kenapa Kang Dedi tanpa penasihat, kenapa tanpa apapun saya sudah pasrah pada apapun. Saya sudah pasrah," ujar Dedi Mulyadi dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube @alnatha, Rabu (14/5/2025).
Bagi Dedi, terpenting dirinya melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Ia pun langsung menyampaikan ide kepada masyarakat.
"Mau diterima enggak langkah-langkah ini akan saya lakukan. Mau dibenci atau tidak bagi saya tidak penting. Titik itu aja ke sananya saya mau apa, mau di apa, terserah sajalah hidup ini," kata Dedi.
Dedi menilai harus ada yang berbuat bagi kepentingan orang banyak. Ia pun mengaku bukanlah sosok yang perhitungan.
"Kalau hidup selalu berhitung, yang tukang hitung tukang dagang, saya bukan tukang dagang. Ya, kalau hidup selalu berhitung itu, saya bukan tukang dagang," imbuhnya.
Penasihat Dedi Mulyadi
Sebelumnya, Dedi Mulyadi meminta Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti untuk menjadi penasihat Gubernur dalam bidang kelautan.
Hal ini terungkap dalam kunjungan Dedi Mulyadi saat menemui Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Jabar.
Pertemuan itu juga diunggah di media sosial Dedi Mulyadi, terlebih soal permintaan Dedi Mulyadi agar Susi Pudjiastuti jadi penasihat Gubernur Jabar.
Namun Susi tidak serta merta menerima begitu saja, ia justru mengajukan beberapa syarat kepada Dedi Mulyadi.
"Kalau situ mau menjaga laut supaya lautnya produktif, nelayan kaya, saya dukung," kata Susi Pudjiastuti dalam akun Instagram @dedimulyadi71.
Namun, Susi menegaskan, ia tak mau jabatan tersebut diemban secara resmi.
"Siap. Ibunya bersedia gak jadi penasihat gubernur resmi, ada keputusannya," kata Dedi.