Mereka kemudian bernyanyi dengan menghentak-hentakan kaki.
Mereka menyanyi lagu Tanjung Perak.
Siswa di barak militer juga meneriakan yel-yel khas tentara yakbi, Mana Gigimu, Mana Matamu.
Para siswa dengan semangat bernyanyi dan meneriakan yel-yel yang membakar semangat tersebut.
"Kereeeen, kereeeen," puji Dedi melihat semangat siswa.
Sementara itu, Dedi menyampaikan, setelah mengikuti pendidikan di barak militer, anak-anak itu akan dipindah ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Saat ini pemerintah sedang menyiapkan SKB.
"Kita harus ada ketersediaan SKB secara sempurna, toilet, gedung lagi dicat, lingkungan lagi dibersihkan," katanya.
Pendidikan SKB Di SKB, anak-anak itu nantinya belajar akademik di setiap ruangan, tetapi pelatih disiplin tetap disiapkan.
Pihaknya meminta lima orang TNI Resimen Armed menjadi tenaga pendamping guru di SKB.
"Nanti di sana (SKB) mereka berlatih sepakbola, bulutangkis, berbagai kegiatan sesuai minat bakat mereka," kata Dedi.
Terkait pendidikan siswa berperilaku khusus yang dijalankan Dedi Mulyadi, Meutya mengatakan, pihaknya tetap memantaunya dari pusat.
"Kalau ini baik, tadi saya sampaikan tak ada salahnya kita scale up. Idenya tak terlalu menyimpang, karena sudah ada aturan mengenai bela negara," kata Meutya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya