TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah jauh-jauh datang dari Morowali, Sulawesi Tengah dan bertemu dengan Dedi Mulyadi, sopir ini curhat gagal diongkosi pulang.
Ia pun memberikan klarifikasinya terkait kejadian itu.
Awalnya, sopir taksi online bernama Adrian Biralino asal Desa Korolama, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah mengaku menjadi fans berat Dedi Mulyadi.
Ia nekat mengendarai mobil dari kampungnya menyeberang laut hanya demi bertemu Dedi Mulyadi di Jawa Barat.
KDM (Kang Dedi Mulyadi) lalu menemuinya di sebuah kafe sembari mengobrol.
"Saking nge-fansnya sama bapak. Sampai dibela-dibelain tiga bulan cari ongkos untuk ke sini pak. Saking nge-fansnya karena baru kali ini bangsa ini punya pemimpin seperti bapak," ujar sopir tersebut.
Adrian mengaku senang dengan kinerja Dedi Mulyadi sebagai gubernur lewat tayangan di media sosialnya.
"Baru kali ini, ada gubernur seperti bapak serasa presiden," kata si sopir itu.
"Ah, bohong itu. Presiden mah Pak Prabowo Subianto, harga mati itu," kata Dedi Mulyadi.
Ia bersama istri dan anaknya nekat ke Jawa Barat hanya demi menemui Dedi Mulyadi.
Perjalanan menemui Dedi Mulyadi, katanya, memakan waktu selama seminggu dari kampungnya.
"Berangkat hari Jumat subuh, nanti jalurnya melewati perbatasan dari Kabupaten Morowali, ke Poso terus sampai ke Makassar. Kemudian naik feri (kapal) turun ke Surabaya terus ke sini. Sampai lagi hari Jumat di Pakuan tempat bapak, nginep di mobil," katanya.
Dedi Mulyadi lalu menawari Adrian bersama istri dan anaknya menginap di hotel depan Lapangan Gasibu selama dua hari.
Ia juga akan mengongkosi Adrian dan keluarga pulang dari Jakarta.
"Udah nanti urusan saya," kata Dedi.