TRIBUNJAKARTA.COM - Saat pihak pemerintah daerah Jawa Barat sedang berada di lokasi tambang Gunung Kuda yang mengalami longsor, ada seorang warga yang mengamuk.
Ia meminta agar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak sendirian dalam mencabut izin penambangan di Jawa Barat.
Selain melarang KDM berjuang sendirian, pria itu juga menyenggol Bupati Cirebon untuk buka suara terkait kasus longsornya Gunung Kuda akibat penambangan yang menewaskan banyak para pekerja tambang.
"Jadi Kang Dedi itu jangan dibiarkan sendiri, jangan bungkam bupatinya!" katanya.
Ia juga menyerukan agar tambang tersebut ditutup sambil berteriak 'Siliwangi'.
Usai berteriak lantang, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman tampak merangkul pria itu dan menenangkannya.
"Tutup semua. Ini milik Desa Bantaragung, pak. Keadilan tidak terjadi, saya minta diganti dari dulu, sekarang sudah gini, udah telat padahal saya sebelum ini sudah laporkan juga, berapa orang yang meninggal," katanya.
Menurutnya, praktik penambangan yang merusak lingkungan juga terjadi di Sumedang dan Garut.
"Alam dihancurin, kalau ngaku Siliwangi bener lah, jangan pakai ikat cuma putih saja, dalamnya masih kurawa, jangan. Harus bener-bener Siliwangi," pungkasnya.
Bakal tutup 10 tambang besar
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan menutup pertambangan di Jawa Barat yang berpotensi menyebabkan musibah serta merusak lingkungan.
Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Senin (2/6/2025).
Dedi mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi pertambangan yang merusak lingkungan dan berpotensi bencana alam. Namun, ia tidak menyebutkan lokasi-lokasinya.
"Ada sekitar 10 tambang besar yang akan ditutup," kata Dedi.
Apakah termasuk di Galunggung di Tasikmalaya? "Ya, itu salah satunya," jawab Dedi.
Kemudian, Dedi juga meminta Perhutani untuk menghentikan KSO pertambangan di areal hutan.