Api yang begitu cepat membesar akhirnya meludeskan Masjid Al Hidayah. Masjid yang berada di gang sempit permukiman itu terbakar dalam kondisi sudah kosong.
Tempat ibadah satu-satunya bagi warga Kampung Rawa Indah itu pun hangus, hancur, runtuh, tersisa puing-puing.
Menurut Iis, api yang berkobar dari sisi timur dengan begitu cepat membakar seluruh area kampung itu hingga akhirnya mengenai masjid.
"Mungkin karena arah mata angin juga ya, jadi dia ikut arah mata angin, jadi ya seperti ini lah, jadi semuanya terbakar, dari ujung ke ujung habis semua," ucapnya.
"Ini Masjid Al Hidayah, ini satu-satunya masjid di RT 17, ada musala juga di sana. Ini tempat ibadah utama dan pertama bagi warga, karena udah nggak ada lagi di sini, khusus daerah sini," sambungnya.
Sementara bangunan masjid ludes, dua kotak amal masih bisa terselamatkan.
Material besi dari kotak amal itu menjaga uang-uang di dalamnya utuh ketika kobaran api mengamuk.
"Uang di dalam kotak amal masih aman, karena kita pakai besi. Uangnya kurang tahu juga berapanya ya," pungkas dia.
Sementara itu, pengurus wilayah di Kapuk Muara membeberkan data jumlah rumah yang terbakar serta korban yang mengungsi.
Hingga Sabtu (7/6/2025), terdata sebanyak 485 rumah warga ludes terbakar, sementara jumlah korban yang mengungsi sebanyak 1.900 jiwa.
Para warga korban kebakaran itu mengungsi di tenda-tenda yang didirikan sejumlah instansi dan relawan di lapangan dekat lokasi kebakaran.
Sedikitnya ada 13 tenda yang didirikan di sana, mulai dari milik Kementerian Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Dinas Sosial DKI Jakarta, hingga Polres Metro Jakarta Utara.
Tenda-tenda ini sudah dipenuhi para pengungsi sejak Jumat malam.
Ada juga tenda-tenda yang berfungsi memfasilitasi keperluan warga, misalnya tenda medis dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga tenda penyedia makanan dari Baznas RI.
Selain tenda pengungsian, ada juga dapur umum yang didirikan Baznas RI serta Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.