Rano menjelaskan bahwa belanja tersebut dialokasikan untuk berbagai kebutuhan operasional dan program prioritas pemerintah.
“Belanja daerah juga dialokasikan untuk berbagai program prioritas, seperti penanggulangan banjir, akselerasi pertumbuhan ekonomi, dan percepatan penurunan stunting,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dana juga difokuskan pada penanganan kemacetan, penanggulangan kemiskinan, serta penguatan nilai-nilai demokrasi.
Dari sisi pembiayaan, realisasi penerimaan tercatat sebesar Rp9,34 triliun. Sebagian besar bersumber dari SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) TA 2023 sebesar Rp6,54 triliun.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan mencapai Rp7,84 triliun, yang digunakan antara lain untuk penyertaan modal ke sejumlah BUMD.
“Adapun SiLPA Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp4,43 triliun,” tambahnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.