“Mungkin bagi setiap atlet ucapan ini sangat mengganggu. Tapi ini bisa menjadi motivasi untuk kita lebih hebat lagi dari tiap pertandingan ke pertandingan berikutnya,” kata Riau.
Riau juga menjelaskan bahwa MMA merupakan seni beladiri multidisiplin yang sudah komersil. Bukan lagi olahraga kelompok umur atau amatiran.
“Banyak memang ketidaktahuan masyarakat bahwa semua olahraga, termasuk MMA itu bagian dari olahraga prestasi. Padahal Itu adalah level profesional di mana menang dan kalah sudah dibayar. Itu sudah komersil,” kata Riau.
Tapi begitu pun, ujar Riau, KONI dan Pemko Pematangsiantar terbuka untuk membantu. Apalagi pada tahun 2025 ini, banyak cabang olahraga mendapat perhatian Wali Kota Pematangsiantar untuk menggelar kejuaraan daerah, baik olahraga formal maupun tradisional.
“Kalau dari KONI sendiri, bahwasanya tahun ini kita mulai dari penyelesaian anak-anak yang akan berangkat ke Kejurda, kita pun siapkan anggaran untuk pembinaan kita,” kata Riau.
“Pak Wali sangat memperhatikan olahraga mulai dari kelompok umur. Cabang olahraga formal dan tradisional. Kemarin pun masih ingat kita, Pak Wali memberikan bonus atlet PON dan atlet Porprov sampai ratusan juta,” kata Riau.
Riau juga menyebut bahwa dalam waktu dekat KONI dan Dinas Pemuda Olahraga Kota Pematangsiantar akan bertemu dengan Ajai Pasaribu untuk menjalin silaturrahmi dan penguatan dunia olahraga beladiri.
“Jadi mungkin, itu bentuk curahan hati Ajai, dan hanya ingin mendapat dukungan dari bapak wali kota. Kemudian direspons oleh Pak Wali dengan pengalamannya. Seperti itu,” katanya.
5. Bantahan Wesly
Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, menanggapi tudingan dari atlet Mixed Martial Arts (MMA) asal Pematangsiantar, Ronald Mastrana Siahaan, yang menyebut dirinya tidak peduli terhadap nasib atlet.
Wesly menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar, mengingat dirinya memiliki latar belakang sebagai mantan pengurus olahraga di tingkat nasional.
“Panggil atletnya ke sini, benar nggak aku ngomong begitu. Jangan ngomong saja. Saya nggak pernah, saya ini Bendahara KONI enam tahun, saya pendukung atlet. Jadi lihat latar belakang saya, saya juga (mantan) Bendahara Gulat Nasional,” kata Wesly saat diwawancarai di depan Gedung IV Pasar Horas, Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, Minggu (15/6/2025).
Wesly menegaskan bahwa tudingan tersebut bertolak belakang dengan apa yang telah ia jalani selama bertahun-tahun sebelum menjabat sebagai Wali Kota.
“Menurut saya sangat bertolak belakang. Cek latar belakang saya, saya mantan Bendahara KONI dan pengurus Gulat Nasional. Delapan tahun, loh,” ujar Wesly.
“Jadi kalau dibilang saya tidak peduli dengan atlet, sangat sangat bertentangan dengan apa yang saya kerjakan,” tambahnya. (TribunJakarta/TribunMedan/Kompas).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya