Pengamen Tunanetra Ngamuk Tiga Kali Kena Razia, Begini Momen Saat Bertemu Wali Kota Pematangsiantar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CURHAT PENGAMEN TUNANETRA- Wali Kota Wesly Silalahi mendengar curahan hati pengamen tuna netra yang ingin membuat jasa kusuk di kampung, Minggu (15/6/2025). Tangkapan layar video seorang Tunanetra Mengamuk di depan Toko Roti Ganda, Jalan Sutomo, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi pengamen tunanetra Heri Sandarman Hulu mengamuk saat terjaring razia viral di media sosial.

Heri sudah tiga kali terjaring razia. Terbaru, ia mengamuk saat dijemput petugas Dinas Sosial (Dinsos) dari depan Toko Roti Ganda, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara pada Jumat (13/6/2025) siang.

Heri lalu diundang Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi ke rumah dinas wali kota di Jalan MH Sitorus Kelurahan Teladan Kecamatan Siantar Barat, Minggu (15/6/2025).

Kepada Heri, Wesly atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar meminta maaf atas kejadian yang kurang berkenan.

Wesly berharap Heri tidak lagi menjadi pengamen, namun bekerja sesuai keahliannya.

"Seperti yang dibilang tadi, ahli sebagai tukang pijat. Di mana pun mau buka panti pijat, termasuk pulang kampung buka panti pijatnya, kami akan dukung," kata Wesly.

Pada kesempatan ini, Wesly didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi memberikan bantuan kepada Heri.

Wesly berharap bantuan tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya, sebagai modal usaha dan biaya hidup.

Besaran uang yang diberikan Wesly diperkirakan dapat membantu menyambung hidup Heri untuk membuka usaha jasa kusuk di kampungnya. 

Sementara itu, Heri mengucapkan terima kasih kepada Wesly atas undangan dan bantuan yang diberikan.

Ia berharap ke depannya Pemko Pematangsiantar lebih memperhatikan para penyandang disabilitas.

"Terima kasih, Pak atas bantuannya. Semoga Bapak dan Ibu beserta keluarga sehat selalu dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.

Mengamuk Saat Diamankan

PLT Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga menyampaikan kronologi video yang viral di media sosial.

"Namun, tidak dilihat semua video dari awal. Mungkin si pembuat video pas kejadian itu direkamnya. Video secara menyeluruh tidak ditampilkan," kata Risbon saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (14/6/2025). 

Ia menambahkan, saat itu, dilakukan razia terhadap gelandangan, pengemis, dan ODGJ di sejumlah tempat, termasuk di lokasi yang dilaporkan masyarakat. 

Razia yang dilakukan Dinsos, kata Risbon, sesuai dengan SOP, diawali apel dan diperbantukan oleh personel Satpol PP dan anggota Polres Pematangsiantar. 

"Pengusaha Roti Ganda resah dengan pengemis di situ semua," kata Risbon. 

Selain pria tunanetra berinisial HH, Dinsos turut mengamankan tujuh orang lainnya, termasuk gelandangan, pengemis, dan ODGJ. 

Mereka dibawa ke kantor Dinsos P3A di Jalan Dahlia, Pematangsiantar. Risbon mengutarakan, delapan orang tersebut bukan warga Kota Pematangsiantar, diberi makanan, lalu dilakukan pembinaan. Mereka juga diantar ke tempat masing-masing. 

"Satu orang ODGJ telah diantar ke Panti Asuhan. Ada orang Medan kami antar ke keluarganya. Banyak pengamen ini bukan orang Kota Pematangsiantar, jadi, kami lakukan pembinaan supaya dapat keterampilan," ucapnya. 

Terkait pria tunanetra berinisial HH yang viral di media sosial, Risbon mengatakan sudah ketiga kalinya terjaring razia. 

Saat itu, ia melawan petugas saat hendak dijemput. Belakangan, ia ikut dibawa ke kantor Dinsos. 

Risbon mengatakan, pihaknya telah berupaya membujuknya ke Panti Sungai Buluh UPTD Pelayanan Sosial Tunanetra dan Tunadaksa Sei Buluh-Tebing Tinggi, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara, untuk mendapat pelatihan keterampilan. 

"Tapi yang bersangkutan tidak mau," ungkapnya. 

Di kantor Dinsos, HH menandatangani surat pernyataan agar tidak akan mengulangi perbuatannya.

Oleh petugas Dinsos, ia diantar ke tempat kosnya di Jalan Medan Area, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat. "Respons beliau menerima, dengan surat pernyataan," ucap Risbon. (TribunMedan/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini