Naik Bus dari Sumsel, Curhat Emak-emak ke KDM yang Tak Tahan Putranya Sering Ngamuk Buntut Narkoba

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CURHAT KE KDM - Emak-emak bernama Dian Nurhayati jauh-jauh dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (Sumsel) naik bus ke Purwakarta demi bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dian mengaku anaknya sering ngamuk lantarang memakai narkoba.

"Gak pak, karena udah gak di daerah rumah," katanya.

"Oh kalau enggak deket ketarik lagi, harus di kurung ini," ujar Dedi.

Sosok Rehan

Rehan mengaku telah memiliki seorang istri dan anak, namun sudah berpisah kembali ke orang tuanya.

Rehan yang sempat bekerja terpaksa berhenti lantaran masih terpengaruh narkoba.

"Kemarin sempet kerja jadi sopir, di showroom, berenti lagi karena terganggu sama narkoba tadi," bebernya.

"Lebih inget istri apa sabu-sabu?" tanya Dedi.

"Sama sabu pak," "oh jadi lebih utama sabu dibanding istri," ujar Dedi.

Rehan Ngamuk

Sang ibu menuturkan putranya memaksa untuk dinikahi sampai mengamuk jika tak dipenuhi permintaannya.

Bahkan, Rehan sempat membawa pisau mengamuk di kantin rumah sakit tempat ibunya jualan. 

"Saya sudah bilang juga, pas lulus SMA kemarin minta dinikahi terus saya bilang 'nikah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan', dia ngamuk cangkul dipatahin, di kantin bawa pisau ngamuk di kantin rumah sakit itu, sama yang showroom itu diimingi-imingilah dipinjamkan rumah gak usah bayar segala macam, taunya sudah menikah, lepas dia gak tangung jawab," ujar Dian.

Kehidupan pelik akibat ulah putranya ini membuat Dian sempat ingin mengakhiri hidup dan turun berat badan drastis.

"Saya rasanya pengin bunuh diri cuma saya ingat lagi ibaratnya anak-anak masih ada cuma dia aja (berulah), jadi harus tetap kuat," ujar Dian dengan berderai air mata.

"Iya bu jangan. Ibu kan bukan cuma ke dia aja masih ada tiga anak yang lain dan ada cucu," tutr Dedi.

Halaman
1234

Berita Terkini