TRIBUNJAKARTA.COM - Viral di media sosial dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, diduga salah diagnosis bocah yang digigit ular.
Bocah itu kini kritis setelah diduga mengalami penanganan medis yang tidak optimal akibat gigitan ular.
Dokter yang menangani korban saat itu menolak permintaan keluarga agar korban dirawat inap.
Korban diketahui bernama Rafa Ramadhani.
Kakek korban, Datur (56) menjelaskan, kejadian bermula pada Senin (16/6/2025) sekira pukul 04.00 WIB.
Korban saat itu diduga digigit ular di dalam kamar.
Datur pun segera membawa cucunya ke mantri desa.
Mantri desa itu sempat menekan luka korban dan keluar darah.
Ia lantas menyarankan agar korban dibawa ke RSUD Kajen.
Setibanya di RSUD Kajen, Rafa mulai menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan.
Menurut Datur, sang cucu sempat mengeluhkan pusing dan matanya berat serta penglihatannya buram.
Namun, tanggapan dokter jaga saat itu disebutkan Datur, terkesan menyepelekan.
"Dokternya bilang, 'anak baru bangun tidur, ya pusing'. Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat. Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap," kata Datur saat ditemui TribunJateng.com, Selasa (24/6/2025).
Petugas medis kemudian menandai luka diduga gigitan ular di kaki Rafa menggunakan spidol.
Selain itu, petugas medis juga memberikan suntikan kepada pasien sebanyak tiga kali, serta mengambil sampel darah.