"Jadi ini musti bisa jalan di aliran air masjidnya," kata Donal.
Donal mengklaim masjid apung buatan para petugas UPK Badan Air Cengkareng ini mampu menampung sampai 20 orang.
Nantinya, setelah gelaran festival cilung, masjid apung dari ribuan botol bekas ini akan digunakan sebagai tempat beribadah para petugas UPK Badan Air saat bekerja di area bantaran kali.
“Setelah festival, kita rencananya akan jadikan tempat ibadah untuk teman-teman UPK. Jadi pekerja bisa salat di sini, gak perlu jalan jauh lagi,” kata Donal.
Donal mengatakan, pembangunan perahu masjid ini memakan waktu hampir empat bulan, dimulai sejak bulan Maret dengan target rampung awal September, tepat H-14 sebelum festival dimulai.
“Awalnya kita ambil satu orang dari masing-masing titik lokasi di Cengkareng, total ada 6 orang yang kita fokuskan. Kalau gak fokus, gak kekejar target,” kata Donal.
Kendati begitu, ia memastikan pengerjaan masjid apung dilakukan setelah para petugas menyelesaikan tugas utamanya yakni membersihkan aliran kali dari sampah.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya