Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pembangunan Taman Bendera Pusaka di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dinilai akan menyelesaikan persoalan banjir di wilayah tersebut.
Taman Bendera Pusaka merupakan penggabungan dari Taman Ayodya, Taman Leuser, dan Taman Langsat.
"Termasuk baru kali ini, taman yang kita bangun sekaligus menyelesaikan persoalan banjir dan juga bau yang ada di taman itu. Kan selama ini yang menjadi keluhan adalah banjir dan bau," kata Pramono di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
Menurut Pramono, banyak warga yang mengeluhkan banjir dan bau di tiga taman tersebut.
Ia pun mengakui penggabungan tiga taman itu membutuhkan biaya besar.
"Sehingga dengan demikian untuk membangun, menghilangkan banjir dan bau sendiri sebenarnya biaya cukup tinggi. Tapi ini kan harus dilakukan untuk kebaikan membangun Jakarta, dan tamannya kita namakan Bendera Pusaka," ujar dia.
Pramono Anung mengklaim penggabungan tiga taman yang di wilayah Jakarta Selatan adalah demi kepentingan publik.
"Karena ini bukan untuk kepentingan pribadi, kepentingan balai kota, ini untuk kepentingan publik," kata Pramono.
Saat ini, rencana penggabungan tiga taman itu masih terkendala penolakan dari para pedagang Pasar Barito yang enggan untuk direlokasi.
Meski demikian, Pramono menyebut hal itu tidak akan menghambat proses pembangunan Taman Bendera Pusaka.
"Jadi kan Taman Langsat ini rencana sudah lama sekali. Walaupun kemudian masih ada pedagang yang belum ingin untuk pindah, tentunya tidak boleh menghambat rencana pembangunan yang ada, dan saya konsekuen untuk itu," ujar Pramono.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung turut mengklaim penggabungan tiga taman yang di wilayah Jakarta Selatan ini adalah demi kepentingan publik.
Ketiga taman tersebut yakni Taman Ayodya, Taman Leuser, dan Taman Langsat. Nantinya, tiga taman itu bakal digabungkan menjadi Taman Bendera Pusaka.
"Karena ini bukan untuk kepentingan pribadi, kepentingan balai kota, ini untuk kepentingan publik," kata Pramono di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).