Viral di Media Sosial

Keluarga Pasien Sebut Dokter Syahpri Melotot dan Bilang ‘Jangan Gak Bersyukur’ di RSUD Sekayu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RESPONS KELUARGA PASIEN - Keluarga pasien turut buka suara terkait insiden ketegangan dengan Dokter Syahpri Putra Wangsa di RSUD Sekayu. (Tangkapan layar YouTube MCM Net Channel dan Istimewa).

Karena video sepotong yang beredar luas, publik menilai berat sebelah karena terlihat dari rekaman hanya keluarga pasien yang tampak emosi. 

"Sebenarnya sudah ada mediasi dengan pihak rumah sakit. Bahkan, kami sudah saling minta maaf. Tapi, tiba-tiba diviralkan, dan seolah-olah kami yang salah," katanya seperti dikutip dari YouTube MCM Net Channel yang tayang di YouTube pada Minggu (16/8/2025). 

Keluarga pasien sempat menanyakan terkait rekaman CCTV di ruangan tersebut untuk menunjukkan kepada publik kronologi yang sebenarnya. 

Akan tetapi, mereka belum diberikan akses untuk mendapatkan rekaman tersebut. 

"Saya sudah minta CCTV ke petugas yang jaga tapi katanya bukan kewenangannya. Bahkan danru (Komandan Regu) sekuriti bilang rekamannya disambar petir. Kalau CCTV dibuka, publik bisa melihat bagaimana awalnya," lanjutnya. 

Meski sudah minta maaf, proses hukum lanjut

Kasus pemaksaan pembukaan masker terhadap dokter spesialis RSUD Sekayu, Syahpri Putra Wangsa, memasuki babak baru setelah keluarga pasien yang terlibat menyampaikan permohonan maaf.

Mediasi berlangsung pada Rabu (14/8/2025) di RSUD Sekayu dan mempertemukan langsung dokter Syahpri dengan pihak keluarga.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan keluarga pasien menyampaikan penyesalan mereka di hadapan pejabat rumah sakit.

"Dengan tidak mengurangi rasa hormat, Bapak, Ibu, pejabat pimpinan RSUD Sekayu, saya terlebih dahulu memohon maaf atas terjadinya video yang viral kemarin di hari Selasa yang terjadi di ruangan tempat ibu saya dirawat," ucap perwakilan keluarga dalam video yang diunggah akun Instagram @perawat_peduli_palembang.

Video lain yang diunggah @pesonamuba.official menunjukkan momen berjabat tangan antara dokter Syahpri dan keluarga pasien, disaksikan oleh seorang pria berpeci hitam.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Sekayu, drg Dina Krisnawati Oktaviani, menegaskan bahwa mediasi tidak menghentikan proses hukum yang telah ditempuh.

"Pertemuan dengan keluarga pasien bukan bertujuan untuk menghentikan proses hukum, melainkan untuk memberi ruang klarifikasi dari keluarga pasien atau terduga pelaku," ujarnya.

Dina memastikan bahwa pihak RSUD Sekayu tetap mendukung dan mengawal proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Sekretaris Daerah Muba, Apriyadi, turut hadir dalam pertemuan untuk memfasilitasi komunikasi dan mencegah eskalasi konflik, tanpa intervensi terhadap jalannya hukum.

Kapolres Musi Banyuasin (Muba), AKBP God Parlasro Sinaga, memastikan laporan yang dibuat dokter Syahpri tetap diproses.

Halaman
123

Berita Terkini