“Lif dan eskalator untuk sementara tak beroperasi, penumpang dimohon menggunakan tangga manual,” kata salah satu petugas keamanan menggunakan pengeras suara.
Lantaran sudah terlalu lama menunggu, beberapa penumpang kereta pun memilih keluar dari gerbong untuk mencari udara, sementara sebagian lain tetap bertahan dengan wajah tegang.
Setelah sekitar 30 menit penantian, pihak pengelola akhirnya memastikan jalur aman.
Kereta kembali beroperasi, dan perlahan penumpang dapat melanjutkan perjalanan.
Meski demikian, insiden ini meninggalkan pengalaman menegangkan bagi mereka yang sempat terjebak dalam gerbong penuh sesak di tengah ancaman gempa.