Sorakan massa menggema sambil menyuarakan tuntutan agar DPR dibubarkan. Yel-yel perlawanan juga terdengar bersamaan dengan lemparan botol plastik dan batu ke udara.
4. Tembakan Gas Air Mata
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, tampak berada di garis depan. Ia berulang kali mengimbau massa agar mundur dan tidak merusak fasilitas umum
“Tolong tertib, jangan anarkis, jangan rusak fasilitas negara,” seru Susatyo melalui pengeras suara. Namun, imbauan itu tak sepenuhnya diindahkan.
Massa tetap berusaha menembus barikade dan sebagian berhasil masuk ke jalur tol dalam kota.
Aparat kemudian menambah kekuatan dengan menurunkan anggota Brimob dan TNI. Hingga pukul 13.18 WIB, situasi di kawasan Gatot Subroto masih tegang.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mendekat ke gedung parlemen.
Sebagian demonstran mulai mundur ke arah Tanah Abang dan Slipi. Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas aksi anarkistis yang merusak fasilitas umum serta membahayakan keselamatan pengguna jalan.
5. Mobil Polisi Diserang
Sebuah mobil polisi berjenis van menjadi sasaran pelemparan botol air oleh massa aksi saat melintas di depan Gerbang Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (25/8/2025).
Mobil tersebut diserang karena diduga membawa sejumlah siswa SMK yang ditahan saat mencoba mengikuti unjuk rasa 25 Agustus.
"Itu tadi soalnya ada anak-anak STM di dalam mobilnya," ujar salah satu massa aksi kepada Kompas.com.
Massa pelajar awalnya datang dari arah Gelora Bung Karno (GBK) sekitar pukul 12.00 WIB untuk bergabung dengan rombongan yang sudah berdemo sejak pukul 09.00 WIB.
Namun, menurut Arif (bukan nama asli), salah satu pelajar SMK asal Tangerang, mereka sempat dilarang masuk ke area unjuk rasa.
Mengetahui hal itu, massa aksi di depan gerbang utama DPR memutuskan berkumpul dan menjemput para pelajar.