Kepala Dusun Jati Makmur, Rahmat Widodo, membenarkan kabar pembatalan pembangunan helipad tersebut.
“Kabar terakhir tidak jadi pembangunan helipad, terkendala izin lokasi pembangunan,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, pada awalnya Dwi Hartono sudah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan, bahkan sempat ada wacana pembangunan alun-alun di lokasi yang sama.
Tetapi rencana itu akhirnya dibatalkan karena pemilik lahan tetap tidak memberikan izin.
“Yang punya lahan tidak mengizinkan dengan alasan tertentu,” jelasnya.
Kini, lahan kebun karet tersebut tetap difungsikan oleh pemilik sebagai sumber penghidupan sehari-hari.
Aktor Penculikan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan Dwi Hartono (DH) ternyata menjadi salah satu otak penculikan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37).
"Saya nggak boleh sebut nama, hanya membenarkan," kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025).
Ade Ary juga mengonfirmasi bahwa Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha dan berperan sebagai otak penculikan.
"Ya benar, pengusaha itu. Dia salah satu aktor penculikan," ungkap Kabid Humas.
Sebelumnya, korban diculik di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Aksi penculikan itu terekam CCTV.
Korban mulanya terlihat berjalan dan hendak membuka pintu mobil, korban langsung disergap oleh para pelaku.
Korban ditarik dan dimasukkan secara paksa ke mobil yang ditumpangi oleh Eras dkk.
Setelah diculik, korban dibunuh dan jasadnya ditemukan dengan kondisi tangan, kaki, dan wajah terikat lakban di sebuah persawahan di Cikarang, Bekasi, Kamis (21/8/2025) pagi.