Kombes Erick Kenang Malam Mencekam Polres Jakut Diserang Perusuh: Semua Kompak, Markas Kami Selamat

Kombes Pol Erick Frendriz masih mengingat jelas bagaimana detik-detik malam penyerangan terhadap Mapolres Metro Jakarta Utara.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
KOMPAK JAGA WILAYAH - Deklarasi jaga wilayah yang dilakukan Forkopimko Jakarta Utara bermaksud mengajak semua elemen memastikan lingkungannya kondusif di tengah mencekamnya situasi unjuk rasa akhir Agustus 2025. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Penyerangan terhadap markas Polres Metro Jakarta Utara terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam lalu.

Saat itu, kerumunan massa tak dikenal mendadak menyerang markas yang telah dijaga aparat Polres Metro Jakarta Utara yang juga dibantu Brimob Nusantara.

Ratusan massa yang entah dari mana itu menyerang markas dengan melemparkan batu, menembakkan petasan, dan melempar benda-benda lainnya.

Penyerangan yang terjadi sejak Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB itu berhasil dikendalikan.

Pada Minggu (31/8/2025) dini hari, massa berhasil dipukul mundur.

Markas Polres tetap berdiri, tak satu pun kaca pecah, gerbang pun gagal ditembus massa.

Cerita ini dibagikan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz saat menghadiri Deklarasi Jaga Jakarta di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Senin (1/9/2025) kemarin.

Deklarasi itu melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Kota, yang terdiri dari TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Turut hadir para driver ojek online, organisasi masyarakat, serta tokoh agama.

Deklarasi itu menjadi upaya stakeholder memastikan Jakarta Utara tetap kondusif, terutama menindaklanjuti gelombang unjuk rasa sepanjang akhir Agustus yang kerap berujung kericuhan.

Di momen deklarasi itu, Kombes Pol Erick Frendriz masih mengingat jelas bagaimana detik-detik malam penyerangan terhadap Mapolres Metro Jakarta Utara.

Menurut Erick, sebelum penyerangan terjadi, pihaknya sudah menerima informasi bahwa akan ada pergerakan massa menuju ke markas.

"Waktu itu kami sudah mendapat informasi akan diserang. Beliau Pak Wali Kota, Pak Dandim, tokoh-tokoh agama, banyak sekali yang datang memberikan support-nya ke kami," ungkap Erick, dikutip Selasa (2/9/2025).

Bagi Erick, kehadiran berbagai elemen masyarakat menjadi penopang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved