Kombes Erick Kenang Malam Mencekam Polres Jakut Diserang Perusuh: Semua Kompak, Markas Kami Selamat

Kombes Pol Erick Frendriz masih mengingat jelas bagaimana detik-detik malam penyerangan terhadap Mapolres Metro Jakarta Utara.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
KOMPAK JAGA WILAYAH - Deklarasi jaga wilayah yang dilakukan Forkopimko Jakarta Utara bermaksud mengajak semua elemen memastikan lingkungannya kondusif di tengah mencekamnya situasi unjuk rasa akhir Agustus 2025. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). 

Ia menganggap, jika malam itu semua elemen di Jakarta Utara tidak kompak membantu menjaga markas, pasti akan lain ceritanya.

"Kami tidak bisa membayangkan, kalau ada beberapa yang tidak kompak, selesai kami. Ojol juga tidak terpengaruh. Rekan-rekan ormas semuanya mendukung kita semua. Alhamdulillah, selama ini Jakarta Utara memang kompak," katanya.

Kekompakan itu seakan menjadi benteng penjaga Mapolres Metro Jakarta Utara.

Bahkan di tengah serangan, fasilitas umum tetap utuh.

"Alhamdulillah nggak ada CCTV yang pecah, nggak ada E-TLE yang dihancurkan, halte kita juga masih lengkap," tambah Erick.

Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat mengamini hal itu.

Baginya, yang paling berharga bukan sekadar terjaganya bangunan, tetapi semangat warganya yang bangkit bersama.

"Alhamdulillah, polres tidak ada yang rusak, tidak ada yang pecah, dan tidak ada personel yang rusak. Dua gereja aman. Warga ikut membantu rekan-rekan polres menjaga markasnya, menjaga lingkungannya," ucapnya.

Hendra mengatakan, rasa memiliki dan rasa keberanian untuk menjaga Jakarta Utara akan terus ditularkan kepada masyarakat.

Semangat Jaga Jakarta ini juga sudah terus digaungkan oleh Forkopimko Jakarta Utara ketika sepekan belakangan demo memanas berujung kerusuhan.

Hendra juga menganggap, serangan di Mapolres Metro Jakarta Utara pada Sabtu malam itu bukanlah bagian dari aspirasi.

"Jangan pernah berpikir mereka demo. Unjuk rasa itu bisa dilakukan sesuai aturan, bawa spanduk, sampaikan aspirasi. Tapi malam minggu kemarin, mereka datang tanpa selebaran, tanpa spanduk, hanya menyerang. Itu tindakan anarkis," tegasnya.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved