Polda Metro Jaya Masih Identifikasi Aktor Utama di Balik Kerusuhan Demo di Jakarta

Polisi memastikan akan terus memburu aktor utama aksi anarkis saat demo di sejumlah wilayah di Jakarta.

Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com
HALTE DIBAKAR - Halte TransJakarta Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, dibakar massa pendemo, Jumat (29/8/2025) malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polisi memastikan akan terus memburu aktor utama aksi anarkis saat demo di sejumlah wilayah di Jakarta.

Saat ini, Polda Metro Jaya telah menetapkan 43 orang sebagai tersangka. Enam di antaranya dianggap sebagai provokator yang menghasut massa untuk berbuat anarkis.

"Pengejaran atau perburuan terhadap aktor utama di balik kerusuhan yang terjadi. Ini masih terus dilakukan. Jadi sekali lagi itu merupakan komitmen Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (8/9/2025).

Ade Ary menjelaskan, penyidik Polda Metro Jaya masih berupaya mengidentifikasi aktor utama di balik kerusuhan.

"Ini terus masih dilakukan pendalaman terus. Mohon waktu tim masih bekerja," ujar Kabid Humas.

Adapun keenam tersangka penghasutan aksi anarkis yaitu Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, staf Lokataru Muzaffar Salim alias MS, Syahdan Husein alias SH, mahasiswa asal Riau Khariq Anhar alias KA, Reyhan alias RAP, dan Figha alias FL.

Mereka diduga menghasut massa melakukan aksi anarkis melalui media sosial.

"Beberapa akun di media sosial yang menyiarkan ajakan aksi anarkis dan ada yang melakukan live melalui akun media sosial dengan inisial T, sehingga memancing masyarakat khususnya pelajar dan atau anak-anak sekolah untuk datang ke gedung DPR-MPR RI," kata Ade Ary.

Tersangka Delpedro diduga melakukan penghasutan dengan mengajak para pelajar berdemo di akun Instagram @Lokataru.Foundation.

Muzaffar diduga melakukan penghasutan dengan mengajak para pelajar berdemo di akun Instagram @blokpolitikpelajar.

Tersangka Syahdan menghasut melalui akun Instagram @gejayanmemanggil. 

Sedangkan tersangka KA merupakan admin akun Instagram @AliansiMahasiswaPenggugat.

Kemudian tersangka Figha melakukan siaran live di akun media sosial TikTok @fighaaaaa yang jumlah penontonnya menembus 10 juta.

Sementara itu, Reyhan mengunggah konten tutorial membuat bom molotov di akun Instagram @reyhanaryp dan menyebarkannya ke WhatsApp Group (WAG).
 
 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved