Ganggu Konsentrasi Berkendara, Sopir Bus Dukung Gerakan "Stop Tot Tot Wuk Wuk"
Para sopir bus ikut mendukung gerakan “ Stop Tot Tot Wuk Wuk ” yang tengah viral di media sosial.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Para sopir bus ikut mendukung gerakan “ Stop Tot Tot Wuk Wuk ” yang tengah viral di media sosial.
Pasalnya, menurut mereka yang selama ini hidup di jalan, keberadaan pengendara yang menggunakan sirine dan lampu strobo sangat mengganggu.
"Ya jelas mengganggu, apalagi strobo itu kalau malam bikin mata silau dan ganggu konsentrasi nyetir," kata Ace, sopir bus pariwisata yang mengangkut massa buruh unjuk rasa di depan DPR RI, Senin (22/9/2025).
Ia pun mendukung pemerintah, dalam hal ini Polri yang membekukan sementara penggunaan suara sirene untuk pengawalan.
"Saya mah ikuti aja peraturan pemerintah," kata dia.
Hal senada disampaikan Yanto yang juga sopir bus.
Menurutnya, adanya sirine dan strobo membuat pengendara menjadi kesal karena dipaksa harus memberikan jalan.
"Padahal kan namanya di jalan semuanya pasti maunya cepat, tapi kalau diselak sama yang kayak gitu (pakai sirine dan strobo) kan kesal juga jadinya," kata dia.
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” sebagai bentuk protes terhadap penggunaan sirene dan strobo.
Protes tersebut muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari unggahan poster digital hingga stiker sindiran yang ditempel pada kendaraan pribadi.
Salah satu stiker bahkan bertuliskan, “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!”
Gerakan ini lahir dari kejenuhan masyarakat yang menilai banyak pengendara, baik kendaraan pribadi maupun pejabat, menggunakan sirene dan strobo secara berlebihan, bahkan di luar kepentingan darurat.
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan, penggunaan suara sirene tersebut untuk sementara dihentikan.
“Sementara kita bekukan. Semoga tidak usah harus pakai ‘tot tot’ lagi lah. Setuju ya?” ujar Agus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/9/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.