Viral di Media Sosial

Rocky Gerung Bela 630 Siswa SMAN 1 Cimarga yang Mogok Sekolah, Bentuk Protes Karena Teman Ditampar

Pengamat politik Rocky Gerung membela 630 siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, yang sempat melakukan mogok belajar. Kenapa?

Kompas.com/Rasyid Rido dan Kompas.com/Nugraha Perdana
KOMENTAR ROCKY GERUNG - Pengamat politik, Rocky Gerung menilai tindakan Kepsek SMAN 1 Cimarga tidak dibenarkan melakukan kekerasan fisik meski memergoki siswa yang ketahuan merokok di sekolah. 

"Gubernur Banten, dia bagus betul, dia memulai satu upaya untuk memihak pada si murid, karena si murid itu dianiaya maka yang mesti kena sanksi adalah gurunya dan terutama adalah kepala sekolahnya. Itu udah bener tuh," lanjutnya.

Rocky pun meminta agar masyarakat tidak menghujat tindakan Gubernur Banten tersebut atas keputusannya.

"Jadi, jangan bully gubernurnya, karena gubernur udah bener," tambahnya. 

Kasus semacam ini, kata Rocky, semestinya dibawa ke mekanisme resmi seperti sidang etik atau sidang disiplin. 

Rocky mengecam tindakan kekerasan kepala sekolah tersebut. 

"Dalam kasus ini, harus dibawa pada persidangan etik atau persidangan disiplin, yaitu semacam pengadilan. Dan dalam pengadilan baru diputuskan sanksi apa yang mesti diberikan pada si murid," pungkasnya. 

Saling Memaafkan

Dini Fitria, dan Indra sepakat saling memaafkan.

Keduanya dipertemukan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, di ruang kerjanya pada Rabu (15/10/2025).

Dini mengatakan, tindakannya menegur siswa yang merokok di sekolah dilakukan sebagai bentuk kasih sayang dan tanggung jawab moral seorang guru.

“Tidak ada guru ingin menganiaya muridnya. Bahwa hari itu terjadi begitu saja, refleks, dan sebagaimana pun seorang guru kepada muridnya itu adalah bentuk kasih sayangnya,” kata Dini kepada wartawan di Serang, Rabu (15/10/2025).

Dini menjelaskan, guru hanya dapat membina dan mengawasi siswa di sekolah mulai pukul 07.00 hingga 15.30 WIB, selebihnya menjadi tanggung jawab orangtua di rumah.

“Maka apa pun yang saya lihat itu adalah bentuk penyimpangan, saya harus ikut menegur,” ujarnya.

Dini mengakui ada kekhilafan dalam insiden tersebut.

“Hanya saja mungkin diwarnai dengan kekhilafan saja. Saya akui dan itu ibu minta maaf,” kata Dini sambil menatap siswanya yang duduk di sebelahnya.

Siswa tersebut kemudian membalas dengan permintaan maaf karena telah melanggar aturan sekolah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved