Kepsek SMAN 1 Cimarga Dibilang Tempramental oleh Guru, Mantan Murid Ungkap Pengalaman Diajar 3 Tahun

Guru di SMAN 1 Cimarga, menyebut Kepala Sekolah, Dini Fitria kerap marah dan emosinya sering meluap. Bagaimana kata mantan murid?

Kompas.com
DINI KEMBALI - Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, kembali ke sekolah setelah sempat dinonaktifkan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, pada Kamis (16/10/2025). 

Dengan viralnya kasus Dini Fitria kini, Halimah mengaku kebingungan.

Ia mempertanyakan alasa mengapa Dini Fitria diperlakukan secara tidak sopan dan tidak dihargai oleh murid-muridnya.

"Aku juga bingung gitu, kenapa Bu Dini diperlakukan seperti itu di sekolahnya yang sekarang ini, kok bisa?," kata Halimah.

"Apalagi beliau sekarang sudah jadi kepala sekolah, kok bisa? Kepala sekolah diperlakukan seperti itu, kok bisa murid-muridnya seperti itu?Kok bisa? Kita sangat hormat sama Bu Dini, sama guru-guru yang lain juga ya,"

"Selayaknya murid terhadap guru ya kan, ya tapi saya juga tidak tahu persis kronologisnya seperti apa, aku cuma menceritakan pengalaman aku saja," imbuhnya.

Di akhir pernyataannya, Halimah beharap Dini Fitria kembali bisa bertugas sebagai kepala sekolah.

Ia juga menyampaikan harapan untuk siswa-siswa di SMAN 1 Cimarga, agar bisa lebih menghargai semua guru termasuk Dini Fitria.

"Harapan aku sih mudah-mudahan masalah ini cepat selesai, Bu Dini bisa tetap bertugas ya," kata Halimah.

"Dan untuk murid-muridnya mudah-mudahan nanti bisa lebih menghormati bukan cuma Bu Dini tapi semua guru dihormati apalagi Bu Dini kepala sekolah," imbuhnya.\

Kembali ke Sekolah

Dini, kembali ke sekolah setelah sempat dinonaktifkan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, pada Kamis (16/10/2025). 

Hari pertama ke sekolah, Dini mengaku waswas setelah peristiwa yang membuat namanya viral. 

Dia menyebut kejadian itu menjadi pelajaran besar bagi dirinya sekaligus bagi dunia pendidikan, terutama soal batas antara mendisiplinkan dan melakukan kekerasan. 

"Saya sudah memaafkan, perasaan waswas masih tetap ada," kata Dini di SMAN 1 Rangkasbitung, Kamis.

Dini mengatakan, setelah peristiwa kemarin, guru kini serba khawatir dalam bersikap.

Mereka takut langkah mendisiplinkan siswa bisa dianggap sebagai bentuk kekerasan atau mempermalukan. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved