Udara Jakarta Kotor, Hujan pun Tercemar! Terungkap Sumber Mikroplastik di Langit Ibu Kota
Warga Jakarta mungkin tak sadar, hujan yang belakangan turun ternyata tak lagi sepenuhnya bersih.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Warga Jakarta mungkin tak sadar, hujan yang belakangan turun ternyata tak lagi sepenuhnya bersih.
Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap, air hujan yang turun di Jakarta kini sudah terkontaminasi mikroplastik.
“Air hujan yang awalnya bersih ternyata bisa menjadi media pembawa mikroplastik,” ucap Profesor BRIN Muhammad Reza Cordova dalam paparannya di Balai Kota, Jumat (24/10/2025).
Penelitian BRIN Temukan Plastik di Air Hujan
Penelitian terkait hal ini sudah dimulai sejak 2015, namun hasil paling mencolok muncul pada riset yang dilakukan BRIN selama setahun penuh di tahun 2022 lalu.
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan rain gauge atau alat penangkap hujan untuk mengetahui berapa banyak partikel plastik yang terbawa air dari langit.
Hasilnya cukup mengejutkan, ditemukan tiga sampai 40 partikel mikroplastik per meter persegi per hari di air hujan.
“Dalam waktu sangat singkat, bahkan kurang dari satu detik, partikel-partikel plastik di udara bisa larut dan ikut terbawa air hujan,” ujarnya.
“Kami menyebut kondisi ini sebagai ‘terkontaminasi’, karena air hujan telah bercampur dengan mikroplastik,” sambungnya.
Sumber Pencemar Utama
Sumber utama mikroplastik berasal dari pakaian sintetis, seperti polyester, nylon, dan polimer yang mudah melepaskan serat mikro saat dicuci atau digunakan.
Kemudian juga plastik sekali pakai yang penggunaannya masih sangat tinggi di masyarakat.
“Hal kecil seperti bungkus kue atau kantong plastik sekali pakai, itu punya dampak besar,” tuturnya.
Kondisi ini semakin diperparah dengan kebiasaan masyarakat membakar sampah secara terbuka dan ini disebut Reza sebagai penyebab paling berbahaya.
“Praktik ini membuat mikroplastik serta zat berbahaya seperti dioksin terlepas ke udara,” kata dia.
Alarm Bahaya untuk Manusia
Reza menjelaskan, mikroplastik yang melayang di udara bertindak seperti spons kecil yang bisa menyerap berbagai zat lain, termasuk mikroorganisme.
Saat hujan turun, partikel ini ikut terbawa air dan jatuh ke tanah.
| Pemprov DKI Jakarta Dorong Transaksi Non Tunai, UMKM Wajib Go Digital |
|
|---|
| Sanksi Tegas Buat Pengelola Lapangan Padel yang Ambruk di Meruya |
|
|---|
| Pro Kontra Warga Soal Rencana Kenaikan Tarif Bus Transjakarta: Kalau Rp 5 Ribu Agak Berat Ya |
|
|---|
| DPRD DKI Terima Kunjungan Resmi Komite Tetap Kongres Rakyat Kota Huangshi |
|
|---|
| Subsidi Transportasi Jebol Rakyat Kena Imbas, Gubernur Pramono Putuskan Naikkan Tarif Transjakarta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.