Setara Institute Dorong Reformasi Polri yang Menyentuh Aspek Kultural, Bukan Sekadar Struktural

Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan turut buka suara terkait wacana Reformasi Kepolisian.

Tribunnews/Yurike Budiman
Ilustrasi polisi - Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan turut buka suara terkait wacana Reformasi Kepolisian.(.Tribunnews/Yurike Budiman). 

“Kalau Polri punya SOP yang pasti, misalnya laporan harus direspons dalam dua minggu, publik akan merasa dilayani. Ini sama seperti layanan perbankan yang cepat dan terukur,” ujarnya.

Tak Bakal Jadi Superbody

Menanggapi kekhawatiran publik bahwa reformasi Polri akan menjadikan lembaga tersebut terlalu kuat atau “superbody”, Halili menilai hal itu tidak berdasar. 

Menurutnya, reformasi seharusnya dipahami sebagai upaya memperkuat profesionalitas dan akuntabilitas, bukan memperluas kekuasaan.

“Tidak perlu ada ketakutan seolah-olah Polri akan jadi superbody. Justru reformasi ini harus diarahkan untuk memperkuat supremasi sipil,” tuturnya.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved