Banjir di Jakarta

Detik-detik Tanggul Baswedan Jebol, Warga Ungkap Ibarat Tsunami Kecil: Yang Utama Selamatkan Nyawa

Warga RW 06 Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nawiran, membeberkan detik-detik jebolnya tanggul Baswedan.

Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com
WARGA SOAL TANGGUL BASWEDAN - Warga RW 06 Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nawiran, saat diwawancarai soal tanggul Baswedan yang jebol, Senin (3/11/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Warga RW 06 Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nawiran, membeberkan detik-detik jebolnya tanggul Baswedan.

Menurut Nawiran, peristiwa itu terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 04.20 WIB.

Ketika itu ia sedang membersihkan Musala Sabili yang baru selesai direnovasi.

"Begitu habis bersihkan musala, tiba-tiba air gede, hujan gede. Dalam waktu sekejap, tanggul Baswedan roboh," kata Nawiran di lokasi, Senin (3/11/2025).

Nawiran mengungkapkan, air dari Kali Pulo langsung meluap hingga membuat rumah-rumah warga terendam banjir.

Ia mengibaratkan luapan air saat tanggul Baswedan jebol seperti tsunami kecil.

"Ya kayak model tsunami kecil lah. Kalau di kampung gini, kalau air segini sudah lumayan gede," ungkap dia.

Setelah tanggul Baswedan jebol, Nawiran langsung bergegas pulang ke rumah yang berjarak sekitar 50 meter dari musala.

Ia berusaha mengevakuasi anaknya dari dalam rumah dan mencoba menyelamatkan sejumlah barang berharga.

"Waktu tanggul roboh, pertama yang saya amanin anak saya, terus rumah, terus perabotan yang lain," ujar Nawiran.

Namun, ada beberapa barang elektronik yang tak bisa diselamatkan Nawiran seperti kulkas dan mesin cuci.

"Ada juga beberapa perabotan yang nggak terselamatkan kayak model kulkas, mesin cuci. Cuma kan yang utama nyawa, Alhamdulillah keluarga saya aman-aman saja," tutur Nawiran.

Perbaikan

Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (PPSU) Jakarta Selatan dan PPSU masih terus melakukan perbaikanTanggul Baswedan yang jebol.

Sementara ini, petugas memasang kayu dolken dan menumpuk karung sebagai turap darurat.

"Ya, untuk penanganan sementara yang tidak memungkinkan karena mengingat debit air yang tinggi, jadi SDA dengan kolaborasi PPSU itu melakukan penurapan melalui, dengan dolken dan karung," ujar Kasi Ekbang Kelurahan Jati Padang, Yandi Trisandi, Senin (3/11/2025).

Yandi mengatakan, pengangutan material untuk membangun kembali tanggung yang jebol masih dilakukan secara manual menggunakan gerobak.

Pasalnya, akses jalan yang sempit membuat alat berat tidak dapat masuk ke lokasi tanggul Baswedan di RW 06 Kelurahan Jati Padang.

"Karena kesulitannya ini kita ini mentransit material masih menggunakan alat manual, karena letak lokasi yang di dalam, nggak bisa masuk kendaraan atau alat berat," kata Yandi.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved