Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Pak RT Ungkap Perilaku Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Berubah, Reza Indragiri Ungkit Bullying: Getir

Ketua RT ungkap perubahan perilaku FN terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Pakar Reza Indragiri ungkit bullying.

|
KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM/Omarali Dharmakrisna Soedirman
PERILAKU BERUBAH - Ketua RT membongkar perubahan perilaku FN, terduka pelaku ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Pakar psikologi forensik Reza Indragiri ungkit bullying. 

Sementara IM melihat anak dan lingkungannya berpengaruh satu sama lain.

"Memang butuh kerja keras lintas pemangku kepentingan untuk merealisasikannya. Itu bertentangan dengan azas persidangan hukum yakni cepat, sederhana, berbiaya ringan," kata Reza.

"Karena itulah, simpulan saya, putusan hakim tetap saja memakai format penyikapan yang sama dengan persidangan terhadap pelaku dewasa. Yakni, sulit bagi korban bullying mendapat peringanan sanksi. Dia tetap sendirian menjalani konsekuensi hukum atas 'aksi kejahatan'-nya," kata Reza.

Kondisi Terduga Pelaku

Sedangkan, polisi mengungkapkan terduga pelaku telah sadar dan tengah menjalani perawatan intensif di ruang ICU salah satu rumah sakit. 

Polisi memastikan kondisi pelajar tersebut kini berangsur stabil setelah sempat mengalami luka di bagian kepala. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto menyampaikan bahwa pelajar terduga pelaku saat ini dirawat di ruang ICU. 

“(Pelajar terduga pelaku) lebih kurang seperti itu atau di ICU,” kata Bhudi dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/11/2025) malam. 

Bhudi menjelaskan, terduga pelaku yang berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH) sempat menjalani operasi akibat luka di kepalanya. 

“Luka pasti (dari terduga pelaku) di bagian kepala, dan ada luka goresan,” ujarnya. 

Dalam proses penyelidikan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), penyitaan barang bukti, dan penggeledahan di rumah terduga pelaku. 

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah barang bukti yang memiliki kesesuaian dengan temuan di lokasi ledakan

“Diambil beberapa persesuaian barang bukti yang ditemukan, termasuk persesuaian dengan yang ada di rumah ternyata ada beberapa alat bukti tersebut,” ujar Bhudi. 

Menurutnya, salah satu barang bukti yang diamankan antara lain berupa serbuk peledak dan senjata mainan. 

“(Dari rumah terduga pelaku) ada beberapa bagian barang bukti (yang disita), makanya ini harus dijelaskan apakah serbuk-serbuk tersebut yang ada di TKP harus uji lab,” sambungnya.

Polisi turut melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) serta tim trauma healing untuk membantu pemulihan psikis para korban dan terduga pelaku. 

Proses hukum tetap dijalankan dengan memperhatikan aspek perlindungan anak. 

Oleh karena itu, kepolisian masih mengutamakan pemulihan medis, baik secara fisik maupun psikis, bagi seluruh korban terdampak serta bagi siswa yang diduga menjadi pelaku. 

Data terbaru menyebutkan, jumlah korban akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta mencapai 96 orang. 

Dari jumlah tersebut, 29 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 67 lainnya telah dipulangkan ke rumah dalam kondisi membaik. 

Berita Terkait

Baca juga: Terekam CCTV, Pelaku Ledakan SMAN 72 Berangkat Dibonceng Ayah Bawa Sesuatu Sebelum Kejadian

Baca juga: Polisi Mendadak Geledah Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Tak Disangka Ada Temuan Baru

Baca juga: SOSOK Siswa FN di Balik Ledakan SMAN 72, Kapolri Ungkap Temuan Benda Mencurigakan di TKP

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved