Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Momen Miris Terkuak Curhatan Sosok Ini Jadi Petunjuk, Kisah Baru Terkuak Sebelum Ledakan SMAN 72
Kisah miris di balik tragedi ledakan di SMAN 72 mulai terkuak, gerak-gerik yang dilakukan terduga pelaku berhasil dikorek oleh pihak kepolisian.
Selain buku dan dokumen, polisi juga menemukan sejumlah serbuk di rumah ABH.
Serbuk tersebut akan diperiksa untuk memastikan apakah memiliki keterkaitan dengan bahan peledak yang digunakan saat kejadian.
“(Dari rumah terduga pelaku) ada beberapa bagian barang bukti (yang disita), makanya ini harus dijelaskan apakah serbuk-serbuk tersebut yang ada di TKP harus uji lab,” ujar Budhi, Sabtu (8/11/2025).
Keluarga DIperiksa
Dikutipd ari Kompas.com, polisi berencana memeriksa pihak keluarga terduga pelaku.
“Ya, untuk keluarga kami coba akan dalami dari pihak penyidik,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto dalam konferensi pers, Senin (10/11/2025).
Ia menegaskan bahwa ayah terduga pelaku bukan berasal dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) meski tinggal di kawasan TNI AL.
“Bukan (aparat). Yang pasti dari swasta, sipil,” tegas dia. Berdasarkan pantauan kamera pengawas CCTV, sosok ayah terduga pelaku sempat terekam saat mengantarkan anaknya berangkat sekolah sebelum kejadian ledakan.
Dari rekaman CCTV, terlihat terduga pelaku membawa dua tas.
Satu tas ransel di punggungnya dan satu tas jinjing diletakkan di atas jok motor, membatasi posisinya dan sang ayah.
“Temuan ini memang kalau dilihat dari CCTV kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing,” tutur Bhudi.
Peledak dan barang lainnya yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) diduga tersimpan di sana, termasuk tujuh peledak.
Bhudi menyebutkan, dari tujuh peledak, tiga di antaranya tidak merespons saat berusaha diledakkan.
“Itu semua barang-barang berada di dalam situ. Tapi mungkin ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, sehingga barang ini tidak meledak,” sebut dia.
Kondisi Pelaku
Saat ini terduga pelaku telah dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Jakarta Timur.
Dirujuknya terduga pelaku ke RS Polri adalah untuk mendapat perawatan medis yang lebih intensif dan penanganan psikis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/kabid-budi-dan-tkp-ledakan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.