Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Momen Miris Terkuak Curhatan Sosok Ini Jadi Petunjuk, Kisah Baru Terkuak Sebelum Ledakan SMAN 72
Kisah miris di balik tragedi ledakan di SMAN 72 mulai terkuak, gerak-gerik yang dilakukan terduga pelaku berhasil dikorek oleh pihak kepolisian.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah miris di balik tragedi ledakan di SMAN 72 Jakarta mulai terkuak, gerak-gerik yang dilakukan terduga pelaku berhasil dikorek oleh pihak kepolisian.
Di tengah penyelidikan yang terus berjalan, muncul keterangan yang mengungkap curhatan pribadi terduga pelaku hingga akhirnya peristiwa memilukan ledakan SMAN 72 Jakarta terjadi.
Curhatan tersebut tercatat dalam tulisan dan gambar di buku miliknya yang kini ramai dibahas.
Temuan ini memperkuat dugaan bahwa tragedi di SMAN 72 bukan hanya persoalan bahan peledak semata, tetapi juga menyimpan persoalan psikologis dan sosial yang belum tersentuh.
Kini, aparat kepolisian bersama para ahli tengah menelusuri lebih dalam isi curhatan dan hubungan sosial pelaku untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budhi Hermanto mengatakan, sejumlah barang yang disita meliputi buku dan dokumen.
Seluruhnya dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk diperiksa lebih lanjut.
Banyak Dibaca:
- Roy Suryo Sentil Irjen Asep Suheri, Sebut Informasi Polisi Soal Ijazah Jokowi Kebohongan Publik
- Pelawak Doyok Sindir Roy Suryo: Sering Bawa-bawa Nama Srimulat, Kini Doanya Terkabul Jadi Tersangka
- 'Mau Sama Papa' Ucap Bilqis Sambil Nangis, Ini Usaha Polisi Bujuk Suku Anak Dalam Serahkan Korban
- Analisis Ade Armando Projo-Solo Perang Ditepis Pengamat: Budi Arie Sekujur Tubuhnya Aromanya Jokowi
“Memang ada beberapa barang, buku, dokumen yang disita, dibawa oleh Puslabfor. Nanti itu akan dirinci dengan persesuaian kejadian peristiwa ini,” ujar Budhi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Budhi menjelaskan, barang-barang tersebut akan dikembalikan apabila hasil pemeriksaan tidak menunjukkan keterkaitan dengan peristiwa ledakan di sekolah tersebut.
“Apabila itu mendukung dalam suatu peristiwa ledakan di SMA 72, ini akan masuk dalam kriteria barang bukti. Tetapi apabila itu tidak menjadi asupan di dalam proses olah barang bukti, itu mungkin kami abaikan,” tutur dia.
Curhatan Emosional
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sejumlah tulisan dan gambar di buku yang menunjukkan ekspresi emosional pelaku terhadap lingkungan sekitar.
“Dari hasil pemeriksaan awal, ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan (kemarahan) tetapi tidak secara frontal. Menyampaikan dengan tulisan, gambaran-gambaran,” kata Budhi.
Menurut kepolisian, ungkapan tersebut menggambarkan akumulasi perasaan marah ABH yang disampaikan secara simbolik, bukan dalam bentuk tindakan langsung.
Budhi menegaskan, aksi yang dilakukan ABH tidak berkaitan dengan gerakan terorisme.
“Nah itu (dugaan terorisme) yang harus kami luruskan ya. Kepada masyarakat memang terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti-Islam,” tegasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/kabid-budi-dan-tkp-ledakan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.