Nanik S Deyang Ketus saat Dikritik Pejabat BGN Bukan Ahli Gizi, Samakan Buzzer dan Anggap Penghalang

Serupa dengan Cucun Ahmad Syamsurijal. Nanik S Deyang memberikan pernyataan yang kontroversial soal ahli gizi dalam program MBG.

Dok Pertamina dan Tangkapan Layar Kompas.com
Dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang memberikan pernyataan yang kontroversial. 
Fakta Singkat:
  • Cucun Ahmad Syamsurizal memicu amarah publik setelah mengatakan program MBG tidak memerlukan ahli gizi
  • Nanik S Deyang menyebut ahli gizi pengkritik BGN sebagai “buzzer” dan penghalang program presiden
  • Kepala BGN sebelumnya menyampaikan regulasi baru yang memperbolehkan perekrutan “ahli gizi” dari jurusan non-gizi
  • Para pejabat BGN tidak memberikan pembelaan ketika ahli gizi diremehkan, membuat peserta acara semakin kecewa.

 

TRIBUNJAKARTA.COM -  Dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang memberikan pernyataan yang kontroversial.

Kontroversi ini muncul hanya berselang singkat setelah Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal lebih dulu membuat publik geram dengan pernyataan bahwa program MBG “tidak perlu ahli gizi”. 

Pernyataan yang kemudian ia klarifikasi dan minta maaf.

Sementara, Nanik S Deyang menyebut seorang ahli gizi yang mengkritik pejabat tinggi di BGN tidak berlatar belakang sebagai ahli gizi sama dengan buzzer.

Menurut Nanik S Deyang, ahli gizi tersebut menjadi penghalang dalam program MBG.

Sekedar informasi Kepala BGN, Dadan Hindayana memiliki latar belakang seorang entomologist atau ahli serangga. 

Selain itu, para wakil BGN juga diketahui memiliki latar belakang sebagai purnawirawan TNI dan bahkan Polri. 

"Kalau Anda bicara undang-undang itu. Kenapa kepala BGN-nya bukan profesor Gizi? Kenapa wakilnya bukan ahli gizi? Nih Anda tidak beda jauh dengan para buzzer," ucap Nanik S Deyang.

"Anda menjadi penghalang dari program Presiden, yang akan kami buat sekarang, kami akan membuat tim pakar, yang terdiri dari profesor gizi,"

"Dari seluruh universitas Indonesia, lalu mereka akan memberikan pendidikan, kepada SPPG bahkan akuntan," imbuhnya.

Video yang merekam ucapan kontrovesial Nanik S Deyang viral di media sosial.

Serupa dengan Cucun Ahmad Syamsurizal, Nanik S Deyang juga memicu amarah publik terutama para ahli gizi.

Salah seorang ahli gizi bernama Wan Fariza mengaku heran dengan pernyataan Nanik S Deyang.

"Nanti jangan nangis nangis lagi buk. Kami di bilang buzzer, penghalang program presiden??? What?? Ibu yg terhormat, ibu sadar gak apa yg ibu omongin?

Kenapa pada begini sih?? Heran deh," tulis Wan Fariza.

Sudah Ada Regulasi Ahli Gizi Berasal dari Jurusan Non Gizi

Menurut salah satu peserta konsolidasi, Devi, regulasi ahli gizi dari jurusan lain untuk program MBG telah disampaikan oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam sebuah pertemuan daring.

Devi mengungkapkan adanya regulasi tersebut menimbulkan kemarahan dari para ahli gizi.

"Awalnya mulanya memang dua hari yang lalu pada saat (pertemuan via) Zoom, bapak Kepala Badan Gizi Nasional menjelaskan regulasi baru terkait perekrutan ahli gizi SPPG yang memperbolehkan dari jurusan lain selain jurusan gizi. Ini tentunya juga menimbulkan amarah untuk kami para ahli gizi," katanya kepada Tribunnews.com, Senin.

Bahkan, Devi mengatakan Wakil Ketua BGN, Sony Sanjaya, menyebut regulasi ini sudah mulai berjalan.

Menurutnya puncak kemarahan para ahli gizi adalah ketika adanya peserta yang bertanya dalam acara konsolidasi tersebut.

Di mana, peserta tersebut menegaskan ahli gizi bukanlah bentuk jabatan tetapi sebuah profesi yang dilindungi dalam sebuah undang-undang profesi.

"Puncaknya pada saat sesi tanya jawab, ada salah satu rekan sejawat kami, kebetulan beliau merupakan kakak tingkat yang satu almamater dengan saya menuturkan bahwa ahli gizi itu bukanlah sebuah jabatan melainkan sebuah profesi di mana sudah ada UU yang melindungi keprofesian kami," tegasnya.

Devi menyebut pihaknya mengaku kecewa tidak dibela oleh pejabat tinggi BGN yang turut hadir dalam acara tersebut saat Cucun mengatakan bahwa ahli gizi tidak penting untuk MBG.

Ia mengatakan pejabat BGN yang hadir yakni dua Wakil Kepala BGN yaitu Nanik S Deyang dan Sony Sanjaya.

"Itu (tidak ada pembelaan dari pejabat BGN) yang membuat kami merasa lebih kecewa. Walaupu yang menuturkan bukan secara langsung pejabat tinggi BGN, tetapi dengan hadirnya pejabat tinggi BGN dan tidak melakukan pembelaan terhadap kami, tidak menginterupsi ataupun menuturkan pernyataan yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap statement tersebut, membuat kami semakin merasa kecewa," bebernya.

 BERITA TERKAIT

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved