Akui Harimau Kurus Viral di Ragunan Miliknya, Pramono: Mungkin Kangen Saya
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung angkat bicara soal viralnya video seekor harimau yang disebut kurus di Taman Margasatwa Ragunan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Menanggapi hal tersebut, pihak TMR angkat bicara dan menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.
Humas TMR, Wahyudi Bambang, menyampaikan bahwa postingan yang menyebut adanya penyimpangan dalam pengelolaan pakan satwa tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Informasi yang beredar dalam postingan tersebut tidak benar dan tidak sesuai kondisi faktual di Taman Margasatwa Ragunan," kata Wahyudi dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).
Ia menjelaskan, seluruh proses penyediaan dan pemberian pakan telah berjalan sesuai standar yang berlaku pada lembaga konservasi. Mulai dari kualitas bahan, jumlah pakan, jadwal pemberian makan, hingga metode penyajian.
Setiap tahapan pengelolaan pakan, lanjut Wahyudi, berada di bawah pengawasan ketat.
"Ada kurator, dokter hewan, nutrisionis, pengelola pakan, dan perawat satwa yang memantau langsung setiap hari. Pengawasan berlapis ini memastikan nutrisi satwa terpenuhi dengan aman, tepat, dan konsisten," ujar dia.
TMR juga menegaskan bahwa standar kesehatan satwa di Ragunan mengikuti protokol resmi yang diterapkan lembaga konservasi.
Ia menyebut dokter hewan dan paramedis terlibat aktif mengevaluasi kondisi satwa, sehingga setiap indikasi masalah bisa ditangani sedini mungkin.
Wahyudi menuturkan, kualitas pengelolaan tersebut terbukti melalui kondisi satwa yang banyak hidup hingga melewati usia rata-rata di alam liar. Selain itu, sejumlah satwa juga berhasil berkembang biak dengan baik di lingkungan TMR.
"Sebagai bukti keberhasilan pengelolaan, banyak satwa di TMR yang hidup sehat hingga melewati masa lifespan alaminya, menandakan kualitas manajemen kesehatan, nutrisi, habitat, serta perawatan harian yang baik dan konsisten," tutur dia.
Ia mengungkapkan, TMR konsisten menerapkan prinsip Five Freedoms Animal Welfare sebagai standar kesejahteraan satwa internasional.
Prinsip tersebut mencakup kebebasan dari rasa lapar, sakit, hingga kebebasan mengekspresikan perilaku alami.
"Implementasi berkelanjutan terhadap lima kebebasan ini menjadi landasan TMR dalam memastikan setiap satwa tumbuh sehat, produktif, serta mampu bereproduksi secara alami dan terkontrol," kata Wahyudi.
Terkait maraknya isu yang tidak berdasarkan fakta, Wahyudi mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi. Ia juga meminta publik tidak mudah menyimpulkan sebelum mendapatkan keterangan resmi.
"Apabila terdapat hal yang perlu dikonfirmasi atau dilaporkan, silakan menghubungi saluran resmi TMR agar dapat kami tindaklanjuti dengan baik," ucap dia.
BERITA TERKAIT
- Baca juga: Disebut Ada Korupsi Pakan Hewan, Taman Margasatwa Ragunan Angkat Bicara: Semua Proses Sesuai Standar
- Baca juga: Keseruan Wisata Malam Ragunan, Pengunjung Membludak tapi Kaget Tak Sembarangan Lihat Satwa
- Baca juga: Evaluasi Night at Ragunan Zoo, DPRD: Jangan Sampai Hewannya Terganggu
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Gubernur-DKI-Jakarta-Pramono-Anung-bungkam-upah.jpg)