Gusur Pasar Burung Barito, PSI Sindir Pramono di Rapat Paripurna : "Mas Gubernur Kayak Bento"

August Hamonangan, melontarkan kritik pedas terhadap Pemprov DKI Jakarta terkait penggusuran Pasar Burung Barito.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Rapat paripurna DPRD DKI Jakarta tentang pemekaran kecamatan dan kelurahan, Rabu (19/11/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta sekaligus Penasihat Fraksi PSI, August Hamonangan, melontarkan kritik pedas terhadap Pemprov DKI Jakarta terkait penggusuran Pasar Burung Barito, Jakarta Selatan.

Hal ini terlihat dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta yang membahas pandangan umum fraksi-fraksi, Raperda tentang pemekaran kecamatan dan kelurahan, Rabu (19/11/2025). 

Pada kesempatan tersebut, August menyampaikan protesnya dengan cara tak biasa membacakan pantun bernada sarkastik yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

“Beli burung ke Pasar Barito, mampir diajak ke warung Bang Agus memakan soto. Mas Gubernur main gusur udah kayak bento, kayak begini janganlah dicontoh,” kata August, merujuk lagu Iwan Fals yang dikenal sarat kritik sosial.

August menilai, Pemprov DKI bersikap semena-mena setelah para pedagang Barito mendapat kabar bahwa peresmian Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung yang dijanjikan sebagai lokasi relokasi dibatalkan pada Jumat (14/11/2025) hingga Sabtu (15/11/2025).

Pembatalan itu membuat pedagang makin resah karena hingga kini belum ada kepastian tempat berjualan pasca-penggusuran.

“Pemprov DKI belum memberikan kepastian, apalagi jaminan kepada para pedagang yang digusur. Dan sekarang, setelah dijanjikan bisa menempati Sentra Fauna Lenteng Agung, malah dikabarkan peresmiannya dibatalkan,” tegasnya.

August mempertanyakan keputusan Pemprov yang tetap menggusur Pasar Burung Barito meski lokasi penggantinya belum siap.

“Jika memang tempat yang dibangun di Lenteng Agung belum siap, kenapa lokasi sebelumnya sudah digusur duluan? Tidak logis,” kata dia.

Menurut August, langkah itu membuat pedagang kehilangan penghasilan karena tak bisa segera kembali beraktivitas.

Dalam situasi ini, ia mendesak Pemprov DKI segera memberi kepastian dan menyiapkan lokasi pengganti yang layak.

“Penggusuran sudah terlanjur terjadi. Maka hal terkecil yang bisa dilakukan adalah memastikan tempatnya segera disiapkan agar para pedagang bisa kembali berjualan,” tutupnya.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved