Tembok Sekolah di Palmerah Jakbar Roboh Timpa Motor dan Rumah Warga, Begini Kesaksian Korban

Tembok Sekolah di Palmerah Jakbar Roboh Timpa Motor dan Rumah Warga, Begini Kesaksian Korban

Tribunjakarta/Elga Hikari Putra
TEMBOK ROBOH - Suasana tembok pembatas SDN 01, SDN 02, dan SMPN 130 yang roboh dan menimpa motor dan rumah warga RW 02 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Suasana tenang di wilayah RW 02 Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat mendadak  mencekam ketika tembok pembatas SDN 01, SDN 02, dan SMPN 130 dengan permukikan roboh pada Kamis (20/11/2025) sore.

Peristiwanya terjadi sekira pukul 17.35 WIB saat tengah gerimis.

Pantauan TribunJakarta.com, Jumat (21/11/2025) siang, material reruntuhan masih berada di lokasi yang sudah dipasangi garis polisi.

Terlihat ada dua motor yang bagian stangnya masih terlihat. Sedangkan dua lainnya tertimpa seluruhnya dengan material tembok.

Kondisi tembok tersebut sekira tiga meter. Di sisi yang tak roboh, kondisi tembok memang sudah banyak keretakan dan dipenuhi lumut.

Adapun saat ini sekolah tersebut memang tengah dalam tahap renovasi total.

Kesaksian Korban

Ditemui di lokasi kejadian, salah satu korban, Cicih, masih terlihat syok saat menceritakan detik-detik kejadian. 

Cicih mengatakan ia berada di depan warungnya saat tiba-tiba terdengar suara gemuruh. 

Hanya dalam hitungan detik, tembok yang berdiri tepat di belakang rumahnya roboh dan menimbun motornya.

“Motor saya tertimbun, rumah asbesnya pada rusak. Terus tiang listrik masuk ke dalam warung, kemarin sempat ada percikan,” kata Cicih, Jumat (21/11/2025).

Tak Ada Korban Luka

Beruntung, meski material berat menimpa area rumah, tidak ada warga yang mengalami luka. 

“Untungnya nggak ada,” katanya.

Tembok Sudah Lapuk

Ia berkata bahwa tembok tersebut sebenarnya sudah sangat tua.

“Katanya sih udah dari 1975,” ujarnya membuka cerita.

Menurutnya, warga sebenarnya sudah lama khawatir. Ada bagian tembok yang retak, namun ternyata bagian yang roboh justru berbeda.

“Iya, yang sebelah sana kan udah retak, eh tahunya yang sebelah sini yang roboh,” katanya.

Terpaksa Mengungsi

Kerusakan pada rumahnya membuat Cicih semalam terpaksa mengungsi di rumah tetangga.

“Sekarang saya ngungsi di rumah tetangga,” ujarnya.

Tunggu Dapat Ganti Rugi 

Terkait tanggung jawab atas kerusakan, Cicih mengatakan pendataan sudah dilakukan, namun belum ada kepastian soal ganti rugi.

“Katanya sih bakal ada, tapi belum. Baru didata aja,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah cepat memperbaiki tembok pembatas serta memberikan kepastian ganti rugi agar mereka bisa kembali beraktivitas tanpa rasa waswas.

BERITA TERKAIT

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved